BOALEMO- Harianpost.id – Dampak Perang Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. Sebab berdampak pada harga komoditas komoditi, seperti makanan dan bahan pangan lainnya.
Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Boalemo, Sherman Moridu, didampingi Asisten II Fatlina Podungge, dan Pimpinan OPD mengikuti rapat koordinasi pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022.
Rakor tersebut, terkait sinergi dan inovasi untuk stabilitas harga dan ketahanan pangan dan gerakan Nasional Pengendalian inflasi Pangan (GNPIP) yang diikuti secara virtual bertempat di ruang vicon Kantor Bupati, Rabu, (14/9/22)
“Kelompok bahan makanan merupakan penyumbang inflasi daerah yang harus di kendalikan guna menjaga stabilitas kehidupan masyarakat. Inflasi yang tidak dikendalikan pada kelompok ini akan berdampak terjadinya konflik sosial masyarakat,” ucap Sherman Moridu
Lanjutnya, untuk mengatasi strategi pengendalian inflasi di daerah,khususnya di Kabupaten Boalemo, pemerintah daerah harus menjaga stok dan ketersedian bahan pangan setiap waktu, menjaga distribusi barang, menjaga jangan sampai terjadi praktek pedagang nakal dengan menimbun bahan makanan dan meningkatkan produksi Pangan lokal.
“Kenapa hal ini, kita bicarakan, karena dapat mempengaruhi, bagaimana ekonomi Boalemo dan ekonomi Gorontalo pada triwulan III tahun 2022, yang menyebabkan bagaimana pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini, kita dalam rangka penekanan inflasi Daerah,” tutur Sherman Moridu.
Sherman juga mengatakan dimana, harga Jagung turun di tingkat gudang hanya berkisar Rp.3850 perkilo, nah di tingkat petani berarti mungkin hanya berkisar Rp.3000 atau Rp 3100 perkilo.
“Hal ini di sebabkan, karena Pemerintah pusat memberhentikan pengiriman eksport keluar negeri, karena dampak perang kedua negara antara Rusia dan Ukraina. Jadi kebutuhan pangan ini hanya berputar didalam negeri,” kata Sherman Moridu.(Humas/C.01)