Potret SDN 04 Buntulia yang berdampingan dengan areal pertambangan Pani Gold Project (dokumentasi warga)
POHUWATO,HARIANPOST.ID- Aktivitas Pertambangan emas Pani Gold Project (PGP), proyek emas oleh PT Merdeka Copper Gold itu kembali dikeluhkan Masyarakat desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, lantaran proyek emas PGP tersebut mulai mengusik aktivitas pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Buntulia.
Dalam sebulan terakhir tenaga pendidik dan siswa di SDN 04 Buntulia mengaku terganggu dengan aktivitas alat berat pertambangan yang beroperasi tak jauh dari sekolah tersebut.
Aktivitas pertambangan yang dilakukan di tengah proses pembelajaran membuat para siswa yang mengikuti pelajaran menjadi tidak fokus. Pandangan dan fokus siswa ini malah teralihkan pada aktivitas alat berat yang mengeruk material pegunungan di sekitar bangunan sekolah mereka.
Dampak lain dari proyek PGP juga berdampak pada pencemaran udara yang akhir – akhir ini dikeluhkan siswa dan masyarakat di wilayah tersebut. Menyikapi masalah yang berkembang, Komisi I DPRD Pohuwato, Senin, 4 Agustus 2025, melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato dan Kepala Sekolah SDN 04 Buntulia, di ruang rapat DPRD Pohuwato.
RDP ini dipimpin Ketua Komisi I Iwan Abay didampingi Wakil Ketua Abdul Hamid Sukoli, serta dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan Fitrianti Lasantu didampingi pegawai Dinas Pendidikan, serta dihadiri Kepala Sekolah SDN 04 Buntulia Lukman Daud.
Dampak Proyek PGP Dalam Proses Pendidikan di SDN 04 Buntulia
Usai RDP, Kepala Sekolah SDN 04 Buntulia saat diwawancarai Wartawan menyampaikan bahwa siswa dan tenaga Pendidik di sekolah yang ia pimpinan tersebut merasa terganggu dengan aktivitas pertambangan oleh Pani Gold Project.
“Akibat aktivitas PGP yang mulai menggusur gunung di belakang SDN 04 Buntulia itu membuat polusi udara dan debu berterbangan ke sekolah,”ujar Lukman Daud yang khawatir polusi udara tersebut berdampak pada kesehatan siswa SDN 04 Buntulia.
Kepala Sekolah SDN 04 Buntulia Lukman Daud
Selain itu kata Lukman, aktivitas Pani Gold Project turut berimplikasi pada akses air oleh masyarakat setempat termasuk sumber air bersih di sumur yang dimiliki SDN 04 Buntulia. Lukman bilang, sumur air bersih yang kerap dimanfaatkan siswa dan tenaga Pendidik di sekolah ini mengering.
“Bukan karena kemarau, karena sumur kami itu biarpun musim kemarau tidak pernah kering, nanti kali ini baru kering. Termasuk juga sumur milik masyarakat di sekitar,”ujar Lukman sembari menjelaskan bahwa kekurangan air ikut mempengaruhi aktivitas di sekolah. Para siswa menjadi kesulitan buang air karena tak ada air untuk digunakan.
Dampak aktivitas proyek pertambangan PGP ini sudah berlangsung dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian kata Lukman, belum ada sikap yang dilakukan PGP atas dampak aktivitas pertambangan tersebut. Hanya saja selama ini Lukman bilang, SDN 04 Buntulia dan Pani Gold Project memiliki hubungan kerjasama yang baik.
“Ada pemberian makan bergizi gratis, ada CSR yang selama ini dilakukan di SDN 04 Buntulia,”terangnya
Sikap Komisi I DPRD Pohuwato
Seraya dengan hal itu, Komisi I DPRD Pohuwato melalui Dinas Pendidikan meminta kepada Bupati untuk melakukan tindakan konkret dalam menyikapi masalah yang dialami peserta didik hingga masyarakat Hulawa.
“Melalui Dinas Pendidikan kami berharap agar masalah ini disampaikan kepada Pak Bupati, harus sudah ada tindakan konkret dalam menyelesaikan permasalahan ini,”tegas Abdul Hamid Sukoli
Wakil Ketua Komisi I DPRD Pohuwato Abdul Hamid Sukoli
Sementara itu, Iwan Abay mengatakan bahwa permasalahan ini harus mendapatkan perhatian bersama. Karenanya Komisi I kata dia, akan datang melihat langsung aktivitas pertambangan PGP yang mengusik proses pendidikan di SDN 04 Buntulia.
“Ini menjadi atensi kami, kami Komisi I DPRD Pohuwato akan mengagendakan untuk datang melihat langsung kondisi yang dikeluhkan,supaya ada solusi terbaik yang bisa dihadirkan,”terang Iwan Abay.
Ketua Komisi I DPRD Pohuwato Iwan Abay
Tanggapan Pani Gold Project
Terkait hal tersebut, eksternal affairs Pani Gold Project Kurniawan Siswoko mengatakan pihaknya aktif melakukan komunikasi bersama Pemerintah Desa Hulawa terkait keluhan air bersih di Hulawa. Kurniawan bilang pihaknya terus memberikan kontribusi dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di Hulawa.
“Terkait sumber air bersih, bisa saya sampaikan bahwa selama ini kami sudah membangun komunikasi dengan perangkat desa, baik melalui Bunda Hulawa maupun lewat Podu (Kepala Dusun) Dede (Popaya), Podu Ayu (Butato) maupun Podu Oni (Poladingo).Sejauh ini, Pani Gold Project memberikan bantuan air bersih dengan water truck dan penyediaan tandon air. Kami terus upayakan ada suplai air bersih bagi masyarakat,”terangnya kepada HarianPost.id