HARIANPOST (POHUWATO)– Di tengah penyebaran pandemi Covid-19 saat ini, pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN oleh Pemerintah Daerah kepada Pemerintah pusat dinilai menjadi solusi yang tepat dalam rangka pemulihan ekonomi di daerah.
Pemerintah pusat pun melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) memberikan fasilitas pinjaman PEN Daerah sebagai alternatif pembiayaan bagi daerah-daerah dalam bentuk Pinjaman Program dan atau Pinjaman Kegiatan.
Seiring dengan hal tersebut, Bupati Kabupaten Pohuwato Saipul Mbuinga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pohuwato mengusulkan pinjaman PEN 218 Miliar Rupiah kepada Pemerintah pusat.
“Namun yang bisa direalisasikan itu hanya 150 Miliar rupiah,”ungkap Bupati Saipul Mbuinga, kepada wartawan usai membuka kegiatan mitigasi bencana, Selasa (15/06), di BPBD Pohuwato.
Anggaran tersebut kata Bupati akan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan. Apalagi saat ini banyak aspirasi yang masuk kepada pemerintah Daerah ihwal pembangunan infrastruktur. Namun di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Pohuwato diperhadapkan dengan refokusing anggaran oleh Pemerintah pusat, 56 Miliar rupiah untuk penanganan pandemi Covid-19.
Karena itu, pinjaman PEN menjadi solusi yang tepat dalam upaya mewujudkan pembangunan infrastruktur sebagaimana yang menjadi aspirasi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pohuwato sendiri kata Bupati, diberikan waktu 8 tahun untuk mengembalikan pinjaman PEN tersebut. Saipul meyakinkan bahwa pinjaman itu tidak akan membebani APBD Pohuwato.
“Anggaran tersebut nantinya untuk pembangunan infrastruktur jalan. Dan insha Allah seminggu lagi kita akan diundang PT SMI sebagai lembaga peminjam, dengan kementrian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri untuk penandatangan perjanjian kerja sama,” pungkasnya (D.01)