HARIANPOST- Meskipun tidak mendapat rekomendasi DPP Golkar untuk bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pohuwato tahun 2020, tidak membuat langkah Iwan Adam terhenti untuk menjadi kontestan pada perhelatan demokrasi lima tahunan itu. Bahkan seolah telah melupakan luka yang ia terima, Iwan Adam bersama bakal calon wakil Zunaidi Hasan terlihat tegar dan penuh optimis saat mendaftarkan diri ke KPU dihari kedua pendaftaran, Sabtu (05/09) pekan kemarin.
Bagi Iwan banyaknya koalisi partai pengusung dan pendukung pada setiap pesta demokrasi bukan menjadi ukuran calon tersebut bisa memenangkan Pilkada. Sebab kata Iwan banyak contoh, besarnya koalisi partai pendukung namun tidak berbanding lurus dengan hasil perolehan pemilihan. Karena itu Iwan Menegaskan, dirinya tidak takut melawan kontestan lain meskipun kontestan tesebut di dukung oleh koalisi partai besar.
Sementara disisi lain, pasangan Syaipul Mbuinga- Suharsi Igirisa yang juga mendaftar di hari kedua, terlihat sangat siap untuk memenangkan pilkada di Pohuwato. Dengan di dukung koalisi partai yang memiliki 20 Kursi di DPRD Pohuwato, pasangan ini optimis menang dengan target kemenangan 60 persen.
Rivalitas dan persaingan dua bapaslon jalur partai politik pada pilkada Pohuwato ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pilkada di wilayah barat provinsi Gorontalo itu. Terlebih sebelum pendaftarn bakal calon bupati dibuka Jum’at (04/09) pekan kemarin, Antara Iwan Adam dan Partai Golkar sempat memanas lantaran partai Golkar lebih memilih Suharsi Igirsa, calon wakil bupati yang juga merupakan kader Golkar, dibanding Iwan yang memilih maju sebagai calon bupati.
Koalisi Partai
Koalisi partai pada setiap perhelatan demokrasi, merupakan suatu gambaran kekuatan dari kontestan tersebut untuk memenangkan Pilkada. Di Pohuwato, bapaslon SMS terlihat sangat di untungkan karena di dukung oleh koalisi partai besar, diantaranya partai Golkar yang memiliki 10 kursi di Parlemen, Partai Gerindra yang memiliki 3 kursi, Partai persatuan pembangunan (PPP) yang memiliki 2 kursi, Partai amanat Nasional (PAN) yang memiliki 1 kursi dan partai demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) yang memiliki 2 kursi, dan partai Demokrat yang memiliki 2 kursi.
Sementara Bapaslon Iwan Adam- Zunaidi Hasan (Ber-Iman) juga tidak bisa dianggap remeh. Dengan di dukung oleh partai kebangkitan bangsa (PKB) yang memilik 4 kursi dan partai keadilan sejahtera yang memiliki 1 kursi, pasangan ini bisa memberi perlawanan yang kuat bagi kontestan lainnya. Apalagi dengan bergabungnya Rachmad Gobel dan Partai Nasdem, menjadi kekuatan bagi pasangan Iman untuk memenangkan Pilkada Pohuwato.
Adu Gagasan
Selain koalisi partai, gagasan program yang ditawarkan kontestan pada Pilkada juga merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi pemilih untuk menjatuhkan Pilihannya. Karena itu selain mengandalkan koalisi, dua bapaslon jalur partai politik ini juga menawarkan gagasan pembangunan untuk Pohuwato 5 tahun kedepan.
Bapaslon SMS memiliki program prioritas untuk mewujudkan pemerintah dan masyarakat Pohuwato yang berkeadilan sosial, bahagia lahir batin, berorientasi masa depan dalam tatanan masyarakat religius dan terlepas dari kemiskinan. Masalah kemiskinan bagi Syaipul Mbuinga, merupakan persoalan yang masih ditemui hampir semua daerah termasuk di Pohuwato. Sebab itu, Pengentasan kemiskinan kata Syaipul menjadi persoalan utama yang akan dilakukannya.
Tak mau kalah, bapaslon Ber-Iman juga menawarkan gagasan kepada masyarakat Pohuwato. Maju di Pilkada ini, pasangan ini ingin membangun di bidang keagamaan, kesehatan pendidikan, ekonomi mandiri dan good and clean goverment (Pemerintahan yang baik dan bersih). Tidak hanya itu, pasangan Iman juga memberikan perhatian serius kepada penindakan narkotika di wilayah Pohuwato. untuk mendorong hal itu, Iwan pun berjanji apabila terpilih menjadi kepala daerah akan memberikan perhatian serius kepada persoalan Narkotika demi terwujudnya masyarakat religius tanpa Narkotika.(Catatan Redaksi)