GORONTALO – Harianpost.id- Masyarakat Kelurahan Libuo, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, masih tetap bersabar menunggu solusi Pemerintah Kota Gorontalo untuk menyelesaikan persoalan genangan air, akibat ditimbunnya drainase oleh pengusaha di wilayah itu.
Tiga bulan lamanya, mereka mencoba hidup berdampingan dengan genangan tersebut. Namun belakangan, masyarakat yang terdampak tak dapat lagi membendung amarahnya. Jika pemerintah Kota terlambat menangani hal ini, maka masyarakat akan bertindak dengan cara mereka sendiri.
Menanggapi hal ini, Walikota Gorontalo Marten Taha menyampaikan pihaknya telah melakukan upaya mediasi bersama DPRD Kota Gorontalo untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
” Ada salah satu masyarakat melakukan penutupan drainase sehingga mengakibatkan air yang mengalir tidak lancar. Karena ditutup dengan timbunan material maka air tersebut menggenangi rumah warga,”ucap Marten kepada media Harianpost.id usai menghadiri kegiatan penggiat P4GN, Rabu (8/6) di maqna hotel
Marten mengatakan dirinya telah meminta kepada dinas pekerjaan umum(PU) untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat yang memiliki lahan tersebut.
“Meskipun tanah ini miliknya, tapi ini demi kepentingan masyarakat umum,,”tegas Marten
“Kalau komunikasi selama ini tidak bisa. Dan si pemilik tetap ngotot maka saya minta kepada DPRD kota dan dinas PU untuk menuntaskan permasalahan ini,”tegasnya
Marten menghimbau kepada masyarakat libuo khusus di jalan Manggis dan jalan Nangka agar tidak mengambil tindakan berlebihan.
“Berikan kesempatan kepada kami melalui pemerintah kecamatan maupun dinas yang terkait untuk melakukan penanganannya,” himbaunya
“Tapi kalau memang si pemilik ini akan tetap ngotot maka kita akan proses sesuai hukum. Karena ini negara hukum, karena ini demi kepentingan masyarakat,” tegas Marten mengingatkan. (Tr-1)