POHUWATO, HARIANPOST.ID– Terdaftar sebagai penerima Beasiswa, peserta didik di SDN 05 Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, merasa dipersulit oleh Kepala Sekolah dalam melakukan penarikan uang beasiswa di Bank yang telah dipercaya oleh Pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut.
Para orang tua peserta didik ini pun merasa geram. Bagaimana tidak, untuk melakukan penarikan uang beasiswa di Bank, mereka terlebih dahulu harus mengantongi surat rekomendasi dari Kepala Sekolah.
Bukannya memudahkan, kepala Sekolah SDN 05 Popayato Timur malah diduga meminta jatah komitmen Rp 50.000 untuk setiap peserta didik penerima beasiswa. Geram dengan ulah kepala Sekolah itu, orang tua peserta didik ini pun mengadukan ulah Kepala Sekolah SDN 05 Popayato Timur itu kepada Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga.
Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN 05 Popayato Timur Murniyati Maksud membantah hal tersebut. Ia menerangkan, bahwa memang dirinya didatangi orang tua peserta didik yang datang meminta rekomendasi penarikan beasiswa di Bank.
Di antara peserta didik penerima beasiswa itu kata dia, ada peserta didik yang sudah tiga tahun lalu berhenti sekolah. Sementara teman – teman seangkatannya sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Ada orang tua siswa yang anaknya itu sudah berhenti sejak 3 tahun lalu. Bahkan teman – teman seangkatannya sudah duduk SMP. Terus saya bagaimana, harus saya berikan rekomendasi itu,” ujarnya kepada media ini, Rabu, 9 Agustus 2023, membeberkan alasan tidak memberikan rekomendasi.
Dan untuk peserta didik lain yang tercatat sebagai penerima beasiswa kata Murniyati, dirinya sudah menyampaikan kepada seluruh orang tua peserta didik untuk berkumpul, agar rekomendasi yang diminta, diberikan secara serentak.
“Saya saat ini sedang ada kegiatan, persiapan pembukaan Pramuka besok. Saya sudah bilang untuk berkumpul semua agar operato sekolah bisa membuat rekomendasinya sekalian. Saya belum berikan, karena memang saya sekarang masih persiapan kegiatan Pramuka,” katanya lagi, seraya menjelaskan bahwa beasiswa yang dimaksud adalah beasiswa PIP dengan besaran uang diterima Rp 450.000 untuk setiap penerima.
“Bahkan ada orang tua yang memaksa saya untuk mengeluarkan rekomendasi. Mereka bilang ke saya, biar nanti mereka berikan uang Rp.50.000 ke saya. Ini bukan soal uang, tapi saya memang masih ada di kegiatan,” terangnya menambahkan.
Soal pungutan yang disampaikan peserta didik ke Bupati Pohuwato kata Murniyati, dirinya tidak pernah meminta uang tersebut. Dan bahkan ia berani menemui Bupati untuk menyampaikan hal tersebut.
“Itu tidak benar. Nanti setelah kegiatan Pramuka saya akan menemui Bupati. Itu tidak benar,”tegasnya membantah
“Itu tidak benar, saya juga tidak pegang Buku rekening mereka. Yang pegang orang tuanya. Jadi tidak mungkin saya meminta uang komitmen seperti yang dituduhkan ke saya,” jelasnya
Di tempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato Ikbar AT. Salam menyampaikan masih akan mencari tahu penyebab pasti polemik yang melibatkan Kepala Sekolah dan Orang Tua peserta didik penerima Beasiswa di d SDN 05 Popayato Timur.
“Saya sekarang masih sementara dalam perjalanan ke Popayato, kita masih akan mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi,” katanya kepada media ini lewat panggilan telepon.
Dirinya juga menjelaskan, bahwa proses penarikan beasiswa tersebut dapat dilakukan oleh orang tua peserta didik. Atau, jika mau lebih mudah, semua penarikan beasiswa dilakukan oleh pihak sekolah.
“Untuk masalah ini masih kita akan cari tahu lagi, apa sebenarnya yang terjadi,” terangnya