POHUWATO, HARIANPOST.ID- Jelang Hari raya nyepi, masyarakat Hindu di Kabupaten Pohuwato menjalani ritual khas yang hakekatnya memiliki makna penyucian diri dan lingkungan sekitar. Dalam ritual ini terdapat tradisi pawai ogoh – ogoh.
Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Ogoh-ogoh diarak keliling desa dan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.
“Ini sebagi simbol lenyapnya sifat buruk dan kejahatan,” Kata Ketua ParisadaHindu Dharma Indonesia (PHDI), I Made Sudi, Pada pawai ogoh – ogoh yang dilaksanakan di Lapanga Desa Banuroja, kecamatan Randangan. Selasa, 21 Maret, 2023.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, Dandim 1313/Pohuwato, Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato Dapil Kecamatan Randangan –Taluditi, Camat Randangan dan Taluditi, Ketua Yayasan Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Ustd. Moh. Dzikyan, Pendeta dan Tokoh Masyarakat Nasrani, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Gerakan Pemuda Ansor Banser Pohuwato serta Kepala Desa Banuroja, Sarimurni dan Tirto Asrin.
Menariknya, tahun ini atraksi ogoh-ogoh tersebut dilombakan dan dinilai oleh dewan juri independen yang telah disiapkan panitia. Peserta lombanya pun terdiri dari Komunitas Pemuda Hindu Desa Banuroja, Desa Sarimurni, Desa Sidorukun Kecamatan Randangan dan Desa Tirto Asri, Kecamatan Taluditi.
Keterlibatan pemuda pada pawai ogoh – ogoh ini menurut Ketua Fraksi PKB DPRD Pohuwato, Abdullah Diko, dapat meningkatkan kecintaan pemuda terhadap pelestarian budaya.
“Yang menarik dari pawai ogoh-ogoh kali ini menurut saya adalah peran serta pemuda yang dilibatkan penuh dalam proses pembuatan ogoh-ogoh hingga kegiatan lomba (pawai). Tentu ini dapat meningkatkan kecintaan dan membangun kesadaran pentingnya pelestarian budaya bagi generasi muda,” kata Abdullah Diko memuji peran serta pemuda pada pawai ogoh – ogoh tersebut.
“Selain itu dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi pemuda – pemudi hindu di Pohuwato,”ujarnya menambahkan
Seiring dengan hal itu, Abdullah Diko yang juga ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Pohuwato ini mengusulkan Kepada Pemerintah Daerah agar festival ogoh – ogoh masuk dalam agenda tahunan perayaan keanekaragaman kebudayaan Kabupaten Pohuwato.
“Pentingnya kegiatan ini didukung pemerintah daerah. Di samping melestarikan kekayaan kenekaragaman budaya yang kita miliki, juga dapat meningkatkan kreativitas pemuda desa sekaligus dapat menarik perhatian wisatawan Nasional dan Mancanegara agar berkunjung ke Pohuwato,” terangnya
“Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan kepada saudara kita Umat Hindu Selamat Merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 / Tahun 2023 M,” ucap Abdullah Diko.