Memaknai Substansi Tradisi Tumbilo Tohe

Bone Bolango – Harianpost.id – Festival Tumbilo Tohe pada ramadan tahun ini kembali bisa dilaksanakan, setelah dua tahun sebelumnya tak digelar guna menghindari Penyebaran pandemi COVID-19.

Menurut Bupati Bone Bolango, hal ini patut disyukuri. Karena saat ini tumbilo Tohe kembali bisa dilaksanakan.Hal itu disampaikan Hamim Pou usai melaksanakan shalat Tarawih berjamaah di masjid Agung Islamic Center Bone Bolango. Kamis, (27/4).

” Alhamdulillah kita patut bersyukur warga Bone Bolango selalu bisa merayakan malam Tumbilo Tohe dengan penuh gembira dan juga hikmahnya. Walaupun tetap mematuhi protokol kesehatan, tapi kita tetap bersyukur, tumbilo tohe ini bentuk rasa syukur kita atas anugerah yang Allah berikan apa lagi malam lailatul qadar yang bisa turun dan menjumpai kita dengan kegiatan ibadah,” ujar Hamim

Di Bone Bolango kata Hamim, dalam merayakan festival tumbilo tohe masyarakat tidak banyak yang memakai minyak tanah karena mahal dan susah dijumpai.

Karena itu kata Hamim, ada yang memakai lampu listrik pada tumbilo tohe. Bagi dia hal ini bukanlah masalah, yang terpenting adalah makna di dalam tumbilo Tohe.

“Dulu saja pakai minyak goreng itu susah, makanya kita menggunakan listrik, tapi menurut saya tidak apa-apa karena substansi dari malam tumbilotohe itu apa? itu yang perlu kita maknai,” tandasnya. (Tr-1/Fai).