Memahami Gender Dari Kacamata Thariq Modanggu

GORUT, HARIANPOST.ID- Semua hal dalam hidup, itu berpasang-pasangan. Kehidupan ini berlangsung karena masih ada yang hidup berpasang-pasangan.  Siang – malam, hidup – mati, laki-laki – perempuan, dan banyak hal lainnya yang berpasangan merupakan bagian dari nikmat hidup manusia.

Ini disampaikan Bupati Kabupaten Gorontalo Utara Thariq Modanggu pada Bimbingan Tekhnis (Bimtek) penyusunan perencanaan penganggaran responsif  gender ke dalam rencana strategi (Renstra) perangkat Daerah, tahun 2023. Sabtu, 4 Februari 2023, di salah satu hotel Kota Manado.

Dalam prakteknya, sejarah manusia, relasi antara Laki – laki dan perempuan sangat beragam. Hukum alam mengatakan yang kuat yang menjadi pemenangnya. Jangankan antara laki – laki dan perempuan, di antara laki- laki pun kata Thariq, akan dilihat siapa yang lebih kuat, maka dialah menjadi raja.

“Apa yang kita kerjakan hari ini adalah sejarah panjang dari perjalanan relasi kita,” papar Thariq

Persoalan isu gender di Indonesia menurut Thariq mendapatkan tempat yang penting dengan menjadi tema keadilan. Oleh Pemerintah dikeluarkanlah suatu regulasi yang mengatur bagaimana perlakukan terhadap perempuan, terhadap peran masing – masing baik laki – laki dan perempuan. Di dalam perencanaan pembangunan, perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran.

“Keadilan itu sesuatu yang aktual, dia tidak boleh pasif.Makannya di kitab suci itu menegaskan keadilan, ya benar. Undang – undangpun begitu,” jelas Thariq yang juga meluruskan pemahan keliru ihwal gender yang direpresentasikan sebagai jenis kelamin.

Sementara terkait Perencanaan dan penganggaran yang Responsif Gender kata Thariq, merupakan salah satu bentuk penerapan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan, khususnya dalam tahap perencanaan dan penyusunan anggaran.

Memang ujar Thariq, Responsif gender itu muatannya yang terlihat hanya persoalan kesetaraan dan keadilan. Namun bila ini dilaksanakan, dalam pencegahan stunting dan peningkatan ekonomi misalanya, juga membutuhkan peran – peran perempuan.

Karena itu ia meminta seluruh jajarannya untuk mendorong perempuan agar tampil aktif  berperan dalam pembangunan daerah.

“Kami berharap semua peserta bimtek ini menjadi agen – agen di desa dan lingkungan sekitar, bagaimana pengetahuan – pengetahuan yang didapatkan bisa terus dikembangkan,”harapnya