HARIANPOST (POLITIK)- Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo, Marten Taha, yang juga Walikota Gorontalo ini merupakan salah satu dari lima kader Golkar yang mendapatkan tugas untuk memperkenalkan diri ke masyarakat, sebagai bakal calon Gubernur Gorontalo dari partai Golkar.
Partai berlambang pohon beringin itu memang telah menyiapkan sejumlah kadernya untuk berkompetisi pada kontestasi politik tahun 2024 Mendatang. Di antaranya Marten Taha, Syarif Mbuinga, Idah Syahidah, Roem Kono dan Tonny Uloli.
Seiring dengan hal itu, Marten Taha pun mulai menjalin sinergitas dengan kader Golkar di Kabupaten Pohuwato, yang disambut hangat oleh Ketua DPD II Golkar Pohuwato Nasir Giasi di dampingi Sekretaris Al Amin Uduala beserta pengurus dan Fraksi Golkar Pohuwato, Senin (27/12) di sekretariat DPD II Golkar Pohuwato.
Sebagai kader Golkar, Marten memiliki keinginan kuat untuk memenangkan Golkar pada kontestasi politik nanti. Tidak hanya pada pemilihan Gubernur, Marten juga ingin Golkar tampil sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden, Pemilihan Bupati dan Walikota serta pemilihan legislatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Marten mengajak kepada kader Golkar Kota Gorontalo dan di Pohuwato untuk mempererat sinergitas sesama kader Golkar guna kemajuan partai Golkar ke depan.
“Sinergitas ini harus dibangun. Sebab mengapa ? semua ajang pemilihan itu dilaksanakan pada tahun yang sama (2024). Pilkada yang juga menjadi kepentingan dari partai kita itu dilaksanakan di tahun yang sama. Momentum seperti inilah yang menjadi perhatian dan fokus kita untuk memperlihatkan bahwa Golkar di Provinsi Gorontalo masih mendominasi. Baik di eksekutif maupun di legislatif,” ucap Marten Taha
Marten sendiri memiliki langkah dan strategi untuk meyakinkan kader Golkar dan masyarakat di Gorontalo bahwa dirinya memang layak mendapatkan rekomendasi partai, sebagai calon Gubernur Gorontalo menggantikan Gubernur Provinsi Gorontalo dua periode, Rusli Habibie.
“Untuk meyaknikan kader tentunya sebagai calon kepala daerah harus memiliki visi. Di situlah kader – kader akan melakukan penilaian apakah calon tersebut mampu membesarkan partai, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mampu memajukan daerah dan mampu membawa gerbong besar ini untuk kesuksesan masa depan,”terang Marten
“Dan ketika dilakukan evaluasi kepada kami untuk penentuan siapa yang nantinya akan direkomendasikan, itu semua tergantung keputusan partai. Tentunya keputusan partai tergantung pada tingkat elektabilitas yang diukur dengan metode survei,” terangnya lagi
Sementara itu, ketua DPD II Golkar Pohuwato Nasir Giasi mengatakan bahwa DPD II Golkar Pohuwato selalu terbuka kepada kader – kader Golkar yang ditugaskan untuk memperkenalkan dirinya sebagakal calon Gubernur dari partai Golkar.
Dan memang kata Nasir, pada rapat kerja daerah (Rakerda) partai Golkar memutuskan lima kader yang diusung sebagai bakal calon Gubernur Gorontalo.
“Pada Keputusan rakerda tersebut, DPD – DPD II Golkar itu diharapkan dapat memfasilitasi mereka bersosialisasi. Kita pun masih menunggu kader Golkar lainnya datang ke Pohuwato untuk memperkenalkan diri ke masyarakat,” ujar Nasir
“Keputusan akhir itu ada di DPD I Golkar Gorontalo. Ada mekanisme survei juga yang akan ditempuh. Tapi tolong diingat, pada musyawarah Golkar (Musda), Golkar Pohuwato itu hanya merekomendasikan satu nama untuk calon Gubernur,” terang Nasir (Jid)