POHUWATO,HARIANPOST.ID- Meskipun terus mendapatkan penolakan, aktivitas pertambangan dengan menggunakan alat berat yang mencemari air sungai Popayato, sampai saat ini masih terus berlangsung.
Padahal, Mahasiswa Popayato sudah beberapa kali menggelar aksi di depan Mapolda Gorontalo untuk melaporkan aktivitas tersebut kepada Kapolda Gorontalo. Tidak hanya Mahasiswa, masyarakat pemanfaat air sungai juga telah menyampaikan masalah ini kepada Polisi di Polsek Popayato dan Polsek Popayato Barat.
Namun sampai hari ini belum juga terlihat sikap yang dilakukan Kapolda Gorontalo untuk menghentikan aktivitas tersebut.
Mahasiswa Popayato mendunga, Kapolda Gorontalo sengaja mendiamkan aktivitas tersebut, lantaran terdapat anggotanya yang terlibat pada aktivitas pertambangan Popayato.
“Kami tahu, ada oknum Polisi yang bermain pada aktivitas PETI di Popayato. Mungkin gara – gara ada anggotanya, Kapolda sengaja tidak mengambil sikap,” ungkap Wawan Lahanja kepada media ini, Selasa, 29 Oktober 2024.
Karenanya kata Wawan, Mahasiswa Popayato tidak akan lagi menyuarakan untuk menolak aktivitas pertambangan dengan menggunakan alat berat di Popayato. Justru sebaliknya, pihaknya mendukung Kapolda Gorontalo untuk melegalkan Polisi menjadi pelaku PETI dengan menggunakan alat berat di pertambangan Popayato.
“Kami mendukung Kapolda Gorontalo melegalkan Polisi bermain di aktivitas PETI Popayato,”ucap Wawan Lahanja.
Seiring dengan hal tersebut kata Wawan, dalam waktu dekat Mahasiswa Popayato akan menggelar aksi di Mapolda Gorontalo untuk menyampaikan dukungan kepada Kapolda Gorontalo, melegalkan Polisi melakukan aktivitas pertambangan tanpa izin.
“Kami akan menggelar aksi, mendukung Kapolda Gorontalo melegalkan Polisi bermain PETI,”ungkapnya