HARIANPOST (HUKRIM)- Korban Investasi ilegal di Pohuwato butuh solusi. Terkait hal itu belum lama ini, puluhan perwakilan masyarakat dari sejumlah kecamatan di Pohuwato mendatangi Gedung DPRD Pohuwato dan meminta DPRD Pohuwato untuk mencarikan jawaban terkait polemik investasi ilegal yang melibatkan oknum anggota Polri di Pohuwato.
Di mana menurut mereka, dana yang mereka investasikan ke Fx Family yang tradernya merupakan salah satu anggota Polisi Polsek Paguat, tak kunjung dicarikan sebagaimana kesepakatan perjanjian.
Padahal sebelumnya, oknum polisi yang berperan sebagi trader telah berjanji untuk membayarkan hasil investasi pada tanggal 8 Desember 2021. Namun janji tersebut tak kunjung terealisasi. Malah masyarakat dijanjikan kembali akan dibayarkan pada Januari 2022 mendatang dengan waktu dan tanggal yang tak pasti.
“Kami minta kejelasan. Kami korban inginkan kepastian. Masih akan kembali atau tidak uang kami,” tegas Ridhan, salah satu korban investasi diduga ilegal, asal Kecamatan Duhiadaa. Jika Januari 2022 nanti, uang tak kunjung dibayarkan, Ridhan mengancam akan melakukan tindakan anarkis.
Warga lainnya di Kecamatan Marisa, Anwar, menyahuti hal senada. “Kami sudah sediakan obor-obor pak. Akan kami bakar rumah-rumah para admin-admin Fx Family. Kalau Januari tidak ada, Nanti lihat saja,” ungkapnya, geram.
Menanggapi hal itu Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, usai menerima aksi damai mengatakan pihaknya bakal meminta kepada kepala daerah, menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) secepatnya.
“Kami akan gelar rapat Forkopimda secepatnya. Ini penting. Sebab, menyangkut situasi Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) di Pohuwato. Ini bukan hal sepele. Kami tidak inginkan hal buruk terjadi. Dengan hasil rapat itu, semoga beliau Pak Kapolda Gorontalo, bisa mendengar aspirasi mastarakat ini dan menjadi atensi serius kepolisian,” ujar Nasir