BOALEMO, HARIANPOST.ID- Dinilai tidak serius dalam mengungkap dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Boalemo tahun 2020 – 2022, Kejaksaan Negeri Boalemo akan didemo.
Pemuda Boalemo Sahril Tialo menegaskan akan kembali melakukan unjuk rasa di Kejaksaan Negeri Boalemo. Hal itu dilakukan guna mendorong Kejaksaan untuk memberikan kepastikan hukum atas dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Boalemo.
“Jika dalam waktu dekat Kajari tidak menunjukkan perkembangan, maka jangan salahkan kami jika turun kembali ke jalan. Rakyat butuh kepastian hukum, bukan janji kosong,” tegas Sahril, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Terhadap perkara ini, Kepala kejaksaan Negeri Boalemo, Nurul Anwar sebelumnya sudah pernah menyampaikan bahwa kasus dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Boalemo sudah nampak perbuatannya mengarah pada pidana.
“Pak Kejari sudah menyampaikan bahwa kasus dugaan korupsi perjalanan dinas DPRD Boalemo ini sudah nampak perbuatannya yang mengarah pada pidana, melawan hukumannya sudah ada, tinggal penguatan saja. Untuk itu masyarakat butuh gerak cepat dari kejaksaan dalam menuntaskan kasus perdis fiktif ini,” kata Sahril Tialo.
Hingga saat ini, masyarakat Kabupaten Boalemo terus menuntut komitmen Kejaksaan Negeri Boalemo dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif DPRD tersebut.
Sebelumnya, Nurul Anwar mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti kasus dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Boalemo dengan mendatangi sejumlah tempat yang sebelumnya menjadi tempat tujuan perdis anggota DPRD Boalemo Periode 2019 -2024.
Sejumlah kota besar sudah didatangi, seperti Manado, Makassar, Bandung dan Jogja. Nurul bilang pihaknya tinggal memperkuat dokumentasi yang ada, untuk memastikan benar tidaknya terkait kunjungan perjalanan dinas DPRD Boalemo.