Jembatan Putus, Diko dan Warga Tempuh Perjalanan Dramatis Hantarkan Jenazah Warga Sandalan

POHUWATO,HARIANPOST.ID- Putusnya jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Panca Karsa 1 dan Sandalan, Kecamatan Taluditi, Selasa, 10 Desember 2024, sulitkan aktivitas warga untuk melintas.

Terlebih lagi di waktu bersamaan, terdapat warga Sandalan yang meninggal karena sakit di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo. Oleh keluarga, jenazah Azdkiyah (3 Tahun) tersebut dibawa ke Rumah duka di sandalan, untuk dimakamkan.

Namun kondisi jembatan yang putus tersebut, membuat warga kesulitan untuk membawa jenazah ke Rumah duka. Mengetahui itu, anggota DPRD Pohuwato Abdullah K. Diko ikut membantu mengantarkan jenazah dengan melewati jalan alternatif ke Panca Karsa 1.

Medan yang dilalui dengan melewati jalan alternatif ini terbilang tidak mudah. Alhasil, rombongan pengantar jenazah pun harus melewati perjalanan yang cukup dramatis, akibat akses utama melewati jembatan gantung yang terputus.

Keluarga bersama jenazah itu sendiri diketahui tiba dari Kota Gorontalo, sekitar pukul 14.00 WITA, di Bendungan Randangan, Desa Ayula.

“Setelah berembuk dengan Bapak Muhammad Dzikyan (DPRD Provinsi) dan Perwakilan masyarakat sandalan, kita putuskan bantu antarkan jenazah lewat jalur darat, jalur Bendungan Randangan menuju sandalan. Kondisi jalan rusak parah, badan jalan sebagian besar tertutup semak,” ujar Abdullah Diko menceritakan perjalanan dramatis mengantarkan jenazah, setelah jembatan gantung sebagai akses penghubung tidak bisa dilewati karena putus.

Bersama warga, dirinya memutuskan untuk mengantarkan jenazah dengan menggunakan mobil yang dipinjamkan oleh Burung Indonesia. Dalam perjalanannya menggunakan mobil tersebut, rombongan menempuh jarak sekitar 8 KM sampai ke pemberhentian terakhir, akses yang bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.

“Setelah berjalan kurang lebih 8 KM sampai dititik perhentian terakhir untuk mobil roda empat, kemudian kami lanjukan dengan motor (manol) menuju sandalan. Alm. Adzikyah pun dibopoh oleh ayahnya menggunakan motor,” kata Abdullah Diko

“Selain mengantarkan jenazah ke sandalan Kami dari Pondok Pesantren salafiyah syafiiyah menyerahkan santunan duka dan sejumlah air mineral untuk keluarga Almarhumah dan warga sekitar. Semenjak jembatan terputus masyarakat kesulitan air bersih untuk minum,”katanya, menambahkan

Melihat kondisi sulit yang dialami warga pasca putusnya jembatan penghubung, dirinya pun melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pohuwato. Ia langsung menghubungi Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa untuk menyampaikan kondisi yang ada.

Diko, sapaan akrabnya, memberikan saran agar jembatan gantung yang terputus untuk segera ada perahu penghubung yang menyuplai bantuan air bersih (Mineral), mendatangkan petugas kesehatan dan juga bantuan sembako.

Kata Diko, ini adalah masalah yang harus segera ditindaklanjuti sebelum memunculkan problem lain bagi masyarakat Sandalan.

“Alhamdulillah Ibu Wabup melakukan langkah cepat untuk berkoordinasi dengan Dinas terkait. Di waktu yang sama, Bapak Muhammad Dzikyan turut serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk percepatan membantu warga Sandalan yang terisolir,” terang anggota DPRD Pohuwato, Fraksi PKB, Abdullah K. Diko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *