GORONTALO – Harianpost.id- Setelah dilanda pandemi COVID-19 selama dua tahun, aktivitas di Bandara Djalaluddin Gorontalo kembali bangkit.
Bandara Djalaluddin merupakan salah satu icon daerah dan merupakan wajah Provinsi Gorontalo. Lebih dari itu, Bandara Djalaluddin tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat Gorontalo saja, namun Bandara ini juga menjadi favorit bagi masyarakat sekitar Provinsi Gorontalo yang ingin bepergian ke luar daerah.
Karena itu, DPRD Provinsi Gorontalo telah mewanti-wanti pihak pengelola Bandara Djalaluddin agar memberi pelayanan yang baik kepada penumpang.
Guna memastikan pelayanan tersebut dijalankan dengan baik, Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Ahad (5/6), melakukan kunjungan kerja ke Bandara Djalaluddin.
Dalam kunjungannya itu, komisi I berkesempatan berdiskusi dengan sejumlah penumpang dan menanyakan kesan pelayanan yang diberikan oleh pihak Bandara Djallaludin.
Sejumlah penumpang mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan. Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo pun mengapresiasi hal itu.
“Alhamdulilah setelah kita wawancarai, kita tanya langsung terkait dengan pelayanan bandara, mereka menyampaikan cukup puas,” ungkap Ketua komisi l DPRD Provinsi, AW. Thalib di dampingi anggota Komisi, Fikram Salilama.
Sebagai wajah Provinsi Gorontalo, Bandara Djalaluddin Kata AW. Thalib, sudah seharusnya dikelolah dengan baik. Terutama terkait dengan pelayanan yang diberikan.
“Jika bandara baik maka kesan mereka yang datang ke Gorontalo itu baik, karena pelayanan di bandaranya kepada masyarakat yang tiba itu diterima secara baik, diterima dengan senyum, keramahan dan juga lemah lembut tentunya, ” tambahnya
Untuk ke depan, DPRD Provinsi telah berencana menjadikan Bandara Djalaluddin sebagai Bandara Internasional. Alasannya kata AW. Thalib, DPRD melihat Bandara Djalaluddin menjadi pilihan tidak hanya oleh masyarakat Gorontalo. Tetapi juga masyarakat Bolaang Mongondow (Bolmong dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, yang ingin bepergian ke luar daerah juga memilih Bandara Djalaluddin sebagai pusat penerbangan.
“Mereka lebih memilih datang ke sini untuk ke Jakarta, karena melihat jarak Bandara djalaluddin Gorontalo lebih dekat dari pada Bandara Samratulangi yang di Manado,” katanya
” Untuk itu tentunya Bandara ini perlu perluasan dan masih diperlukan dana yang cukup besar untuk pembebasan lahan,” terangnya. (Tr-1)