KPU Pohuwato lakukan sosialisasi di Desa Kelapa Lima, Popayato Timur. Foto:Humas/ KPU
HARIANPOST– Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan ditengah kondisi pandemi covid-19 saat ini, menjadi tantangan bagi Komisi Pemilihan umum ( KPU) untuk menyukseskan perhelatan tersebut. Apalagi kondisi saat ini sangat berpotensi terhadap menurunya angka partisipasi pemilih.
Potensi menurunya angka partisipasi pemilih tersebut juga diperkirakan akan terjadi pada Pilkada Pohuwato yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang. Karena itu, KPU Pohuwato saat ini terus gencar melakukan upaya sosialisasi lewat program Sosialisai kawasan terpencil atau Si- Kancil. Ini merupakan inovasi KPU Pohuwato untuk mendongkrak angka partisipan di kawasan terpencil yang diharapkan efektif dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih ditengah kondisi pandemi covid-19 saat ini.
Melalui program Si- Kancil tersebut, KPU Pohuwato optimis partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 mendatang bisa mencapai 86 persen, melampaui dari target partisipasi Nasional.
“Sejauh ini kami masih menggodok berapa angka idealnya, namun patokan kami bisa merujuk pada angka Partisipasi Pemilu 2019 di Pohuwato yaitu sebanyak 86 persen, angka ini melebihi dari target nasional,” Ungkap Komisioner Divisi Sosialisasi dan SDM, Musmulyadi, saat menjalankan Program Si-Kancil di Desa terpencil, Desa Kelapa Lima, Kecamatan Popayato Timur, Rabu (29/07) kemarin.
Dengan melaksanakan sosialisasi, edukasi, dan literasi yang dilakukan secara masih sejak dini oleh pemerintah dan stakeholder diyakini dapat mengurangi tingkat resiko menurunya angka pasrtisipasi pemilih di Pohuwato.
Sementara itu menurut ketua KPU Rinto W. Ali ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih di Pohuwato. Pertama kata Rinto teekait akurasi data pemilih dan Kedua ihwal sosialisasi ke masyarakat. Dalam hal sosialisasi, ada sejumlah daerah Kata dia yang tingkat partisipasinya rendah, biasanya daerah itu masuk pada kawasan terpencil. Sehingganya upaya sosialisasi menjadi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih di daerah ini, termasuk di desa Kelapa Lima.
“Kami ingin menyampaikan pentingnya pemilu kali ini karena pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu sebelumnya. Pilkada ditengah pandemi memang menjadi momok bagi sebagian masyarakat,”Jelas Rinto. (D.01)