POHUWATO, HARIANPOST.ID- Pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) oleh Partai Politik (Parpol) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato, yang dimulai sejak awal Mei hingga ditutup 14 Mei 2023 pekan Kemarin, isyaratkan nuansa politik yang penuh persaingan.
Hanya ada 15 partai dari 18 partai yang mendaftarkan bacalegnya kepada KPU Pohuwato. Partai Nasdem, PDIP, PKS, PAN, PKB, Gerindra, Perindo, PPP, Demokrat, PKN, Golkar, PBB, Partai Ummat, Partai Buruh dan partai Gelora. Sementara tiga lainnya, Partai Hanura, Garuda dan PSI tidak mendaftarkan bacalegnya.
Semua partai yang mendaftar memiliki target perolehan kursi. Ada yang bersikukuh mempertahankan 10 kursi, ada partai yang ingin memperoleh 10 kursi, serta ada juga partai yang menargetkan bisa meraih satu fraksi (5 kursi).
Di sisi lain, bertambahnya Daerah Pemilihan (Dapil) Pohuwato menjadi lima dapil turut mempengaruhi konstalasi politik di daerah Bumi Panua tersebut. Partai – partai terpaksa harus mengubah formasi untuk menempatkan bacalegnya. Terlebih di dapil satu yang dikenal sebagai dapil neraka.
Bila sebelumnya dapil ini memiliki kuota 10 kursi, maka seiring dengan keluarnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 Tahun 2023 , kuota kursi di dapil satu berkurang menjadi 6 kursi. Sementara dapil baru, yakni dapil lima yang meliputi Kecamatan Duhiada’a dan Patilanggio memiliki kuota 4 kursi.
Menariknya, kondisi ini turut mempengaruhi langkah politik 10 Aleg incumbent dapil satu. Partai Golkar, ada Nasir Giasi, Beni Nento, Ariono Dukalang dan Akbar Baderan. Partai Kebangkitan Bangsa ada Idris Kadji. Partai Gerindra ada Nirwan Du’e dan Suryaharto Polumulo. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ada Febriyanto Mardain, Partai Demokrat ada Iwan Abay. PDIP ada aleg 4 periode Yusuf Makuta.
Setelah mendaftar ke KPU, diketahui bahwa hanya ada 4 incumbent yang memilih bertahan di dapil Satu, Marisa – Buntulia. Nasir Giasi, Beni Nento, Idris Kadji dan Febriyanto Mardain. Sementara Akbar Baderan, Nirwan Du’e dan Iwan Abay lebih memilih hengkang ke dapil lima, Duhiada’a – Patilanggio. Sisanya Ariono Dukalang, Suryaharto Polumulo dan Yusuf Makuta memilih lompat berkompetisi di Pileg Provinsi Gorontalo, dapil Pohuwato – Boalemo.
Ini tentu merupakan salah satu strategi yang dimainkan oleh partai agar tetap bisa mempertahankan perolehan kursi di DPRD Pohuwato. Meskipun mereka yang memilih hengkang terkesan takut berkompetisi dengan incumbent lainnya serta pendatang baru yang juga tidak bisa dianggap remeh.
Keberadaan basis massa juga menjadi salah satu alasannya. Itu artinya incumbent yang hengkang, lebih memilih jalan aman, ketimbang tergerus arus persaingan yang kompetitif di dapil neraka. Dengan demikian, benar jika dibilang, hanya petarunglah yang berani bertarung di dapil satu Pohuwato.