Hadiri Peringatan Nuzulul Qur’an di Gorontalo Utara, Direktur Pengkajian BPIP RI Terangkan Ihwal Nuzulul Qur’an

GORUT, HARIANPOST.ID- Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara peringati malam Nuzulul Qur’an 16 Ramadan / 7 APRIL 2023 Masehi, yang dihadiri Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia periode 2019-2024. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad didampingi isteri Hj. Hana Hasanah Fadel Muhammad, beserta Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) Mohd. Sabri AR bersama Bupati Goronalo Utara Thariq Modanggu dan seluruh pejabat Pemerintahan Gorontalo Utara.

Dalam peringatan Nuzulul Qur’an tersebut, Sabri AR memaparkan bahwa Nuzul Qur’an diperingati yaitu sesungguhnya Alqur’an itu memiliki dua edisi; Edisi Bumi dan Edisi Langit.

“Kemudian Al-qur’an itu bukan turun dari langit, akan tetapi maksud dari kalimat yang sering kita pakai itu adalah langit itu makna simbolik yang memiliki letak posisi yang paling atas, olehnya sering kita katakan turun dari langit,”papar Sabri AR.

Sementara Alqur’an sebagai cahaya kata Sabri kita (Manusia) juga bisa disebut mendapatkan petunjuk oleh cahaya yang dimaksud. Mengapa ? karena Al-qur’an mengandung Petunjuk dan Informasi atau keterangan tentang petunjuk-petunjuk itu.

Olehnya tidak semua kita bisa mendapatkan atau menyentuh langsung Qur’an dalam sifat cahaya tersebut. Sementara Qur’an dalam arti kedua yang sifatnya mengadung petunjuk-petunjuk itu, dengan mudah bisa peroleh.

“Dan untuk Qur’an dalam arti cahaya hanya dapat kita miliki dengan cara pencucian dan atau pensucian diri,” terang Sabri AR.

Pengakaji Ideologi ini juga menyentil kata “Mukmin” seolah-olah Mukmin itu adalah Komunitas, akan tetapi Mukmin itu adalah Al-ruh bukan fisik atau tubuh kita (manusia).

“Artinya kita mestinya bersyukur kita tergolang dalam sebutan mukmin -mukminat dan muslim- muslimat yang sering setiap forum atau giat kita selalu disapa dengan panggilan ini, ini adalah panggilan istimewa bagi kita yang kadang kita pelum terlalu dalami dan pahami pemaknaanya,’ terangnya

Inti dari kajian yang disampaikanSabri ini adala kita (Manusia) berharap akan berjumpa dengan cahaya atau Nur, maka tentu kita juga harus menemukanya dengan Cahaya atau Nur yang ada dalam diri kita.

“Semoga kita semua akan dapat meraihnya lebih khusus di malam Nujulul Qur’an yang saat ini kita laksanakan,” tutup Sabri AR