POHUWATO, HARIANPOST.ID- Buku ‘Sedjarah Negeri Pagoeat’ jadi buku perdana yang ditulis Arman Mohamad.
Dalam bukunya itu, Arman menguak kisah Pagoeat yang menjadi cikal bakal hadirnya Pohuwato, sebagai salah satu wilayah administratif Kabupaten di Provinsi Gorontalo.
Dalam menyelesaikan tulisannya tersebut, Arman tidak sendiri. Dia berhasil menyelesaikan tulisannya menjadi sebuah buku bersama dua penulis lainnya, Yulyan Ibura dan Ambo Tang Daeng Matteru, yang merupakan pasangan suami- istri.

Buku dengan sampul bergambar ‘Jas Merah’ itu hadir sebagai referensi baru untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Provinsi Gorontalo. Buku ini memiliki pesan kuat bagi pembacanya, bahwa jangan sekali – kali melupakan sejarah (Jas Merah), sebagaimana pesan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekerno.
Buku ‘Sedjarah Negeri Pagoet’ yang bakal menambah khazanah pengetahuan pembaca ini ditulis berdasarkan dokumen – dokumen autentik yang diwarisi Arman. Dokumen dengan bertulis tangan yang dimilikinya ini jadi referensi kuat bagi Arman untuk menulis dan menceritakan kisah- kisah lampau yang terjadi di negeri Pagoet untuk diketahui khalayak.
Arman pun sudah bersiap membedah dan memaparkan buku yang dituliskannya bersama dua penulis lainnya tersebut. Itu disampaikan Arman, setelah dirinya ditemui Forum Bersama Paguat (Forbes), Kamis, 24 April 2025.
Rencananya, bulan Mei mendatang, Forbes Paguat akan menggelar bedah buku ‘Sedjarah Negeri Pagoeat.’ Arman menjadi narasumber utama dalam bedah buku ini, yang nantinya Forbes akan menghadirkan juga penulis sekaligus Budayawan Gorontalo Ali Mobiliu.
Untuk diketahui, Arman Mohamad, pria yang lahir 3 Februari 1971 di Paguat ini merupakan seorang Birokrat yang memegang jabatan penting di Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato. Saat ini Arman menjabat Asisten Pemerintahan di Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Pohuwato. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat Camat Paguat.
Sewaktu muda, Arman pernah terlibat dalam sejumlah gerakan kepemudaan dan berhimpun di Paguyuban Kemahasiswaan. Dia juga tercatat pernah menjadi Wartawan SKM Alchairaat dan Majalah Kampus Jambura STIKIP Gorontalo.