GORONTALO- Harianpost.id- Festival tumbilo tohe atau pasang lampu tradisional yang dilaksanakan setiap malam ke-27 ramadan di Provinsi Gorontalo, tahun ini kembali bisa digelar setelah dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan akibat penyebaran pandemi COVID-19.
Festival tumbilo tohe ini merupakan tradisi yang hanya dilaksanakan di bulan ramadan. Festival ini banyak menggait minat wisatawan untuk berkunjung ke Gorontalo, yang datang hanya untuk menyaksikan ribuan lampu tradisional yang ditata rapih di setiap sudut kota atau lapangan.
Pelaksanaan tumbilo tohe ini menjadi angin segar, tidak hanya oleh masyarakat wisatawan, tetapi juga untuk pedagang lampu tradisional yang meraup pundi – pundi rupiah dengan menjual lampu tersebut.
Ibu Nur misalnya. Penjual lampu botol di jalan samratulangi depan masjid besar Al-Jamaah, Kecamatan kota Selatan, Kota Gorontalo ini mengaku bisa mengumpulkan pundi rupiah di bulan ramadan dengan menjual lampu botol untuk digunakan pada festival tumbilo tohe. Ia menjual lampu botolnya dengan harga Rp1000 /botol, Rp5000/6 botol.
“untuk sumbuh botolnya sendiri saya jual dengan harga Rp10.000 /1 kalau ambil 2 harganya Rp 15.000,” tutur ibu Nur kepada media harianpost.id, Senin (25/4).
Ibu Nur merasa bersyukur bisa mendapatkan rezeki dengan menjual lampu tradisional ini. Seiring dengan hal itu, ia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Gorontalo yang kembali mengizinkan pelaksanaan tumbilo tohe di Gorontalo.
“Terima kasih kepada bapak Gubernur dan Walikota Gorontalo yang sudah membantu masyarakat untuk memberikan keleluasan kita menjual dagangan lampu botol seperti ini agar supaya orang bisa membelinya dan kita juga bisa menikmati bersama tradisi Gorontalo yaitu malam tumbilotohe,” terang Nur (Tr-1/fai)