CALON legislatif (Caleg) muda turut mewarnai percaturan politik di Bumi Panua, Pohuwato. Hadirnya caleg muda ini tidak boleh dianggap remeh. Toh mereka menjadi representasi anak muda. Apalagi suara anak muda di pemilu 2024 menjadi penentu.
Sebagai calon wakil rakyat, caleg muda harus hadir membawa gagasan. Bukan hanya sekadar berkompetisi. Apalagi berpolitik hanya mengandalkan privelege politik orang tua. Rakyat butuh wakil rakyat yang bisa diandalkan.
Menjadi wakil rakyat bukan soal terpilih atau tidak terpilih. Tapi ini soal rakyat dan amanah yang diberikannya. Sebagai caleg muda, petahana, Febriyanto Mardain adalah politisi muda yang sudah membuktikan bahwa anak muda tidak boleh dipandang sebelah mata.
Febriyanto Mardain tidak menjadi politisi karena mengandalkan privelege politik.Mengawali karir sebagai guru honorer, Febriyanto Mardain sudah membuktikan, bahwa anak muda bisa diandalkan. Di pemilu 2024, Febri, sapaan akrabnya, akan bertarung mempertahankan kursi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah pemilihan (Dapil) satu Pohuwato, Marisa – Buntulia.
Dapil ini dikenal sebagai dapil nerakanya Pohuwato. Lantaran dapil ini menjadi arena berkompetisinya para caleg bintang. Meskipun bertarung di antara para bintang, Febri tidak gentar. Toh di pemilu 2019 saja, saat dirinya belum memiliki modal yang kuat, ia berhasil merebut satu kursi.
Di pemilu 2024 Febri sudah punya modal yang cukup. Ia juga memiliki basis yang terawat di Buntulia. Sebagai politisi muda, Febri juga telah diberi amanah menjadi Sekretaris PPP Pohuwato. Itu artinya Febri tidak hanya harus memenangkan dirinya, tapi juga harus memenangkan partai yang telah memberinya amanah.
PPP sendiri memiliki kans kuat untuk mempertahankan kursinya di dapil satu. PPP punya dua caleg yang bekerja keras di dapil ini. Febriyanto Mardain dan Zul Akip Umuri. Bila melihat potensi yang ada, PPP masih punya potensi kuat untuk mempertahankan kursi di dapil satu Pohuwato.