GORONTALO – Harianpost.id– Provinsi Gorontalo, Provinsi yang terletak di pulau Sulawesi dan dijuluki daerah “serambi madinah” ini dikenal memiliki banyak warisan budaya dan tradisi. Tumbilo tohe salah satunya.
Tumbilo tohe atau pasang lampu dalam bahasa Gorontalo ini merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun. Tradisi ini dilaksanakan tiga hari berturut-turut di bulan suci Ramadan yang dimulai pada malam ke – 27 ramadan.
Bahkan tradisi ini telah menjadi icon masyarakat Gorontalo. Tidak heran, di setiap tahun banyak masyarakat dari luar daerah bahkan hingga mancanegara datang ke Gorontalo hanya untuk menyaksikan tradisi dan festival tumbilo tohe ini.
Menurut Wakil Rektor 2 Universitas Muhammadyah Gorontalo (UMGO) Dr. Salahudin Pakaya, MH, tumbilo tohe merupakan tradisi yang sudah lama mengakar di masyarakat Gorontalo, karena dihubungkan dengan ritual keagamaan di setiap tgl 27 malam ramadan. Menandai Lailatul Qodar yakni suatu malam yg ditentukan pada bulan Ramadan. Di mana pada malam itu turun malaikat-malaikat ke bumi atas ijin Allah.
Salahuddin yang juga Kabid Pemuda dan Pendidikan di Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo mengatakan bahwa Gorontalo memiliki potensi besar dalam mengembangkan destinasi wisata berbasis “halal tourism” (wisata halal) salah satunya adalah Tradisi Tumbilotohe.
“Ini akan menjadi peluang emas bagi masyarakat di Gorontalo untuk menggaet para wisatawan religi melihat keindahan tumbilotohe agar tertarik menyambangi tradisi di Gorontalo yang sudah berlangsung sejak abad ke-15 itu,” kata Salahuddin, Kamis, (28/4).
Di momen tumbilo tohe ini dirinya mengajak masyarakat untuk bersinergi bersama pemerintah dan Forkopimda untuk menjaga ketertiban masyarakat.
“Waspada dengan api yang dipakai dalam pasang lampunya, dan yang paling penting masyarakat jangan sampai terlena dengan Tumbilo rohe tapi sudah tidak lagi meningkatkan kualitas ibadah ramadan, akhir ramadhan ini mari kita tingkatkan ibadah qiyamullail agar Ramadhan ini pahala kita lebih dilipat gandakan oleh ALLAH SWT,” himbaunya.
