POHUWATO, HARIANPOST.ID- Abu Vulkanik, dampak erupsi gunung Ruang Tagulandang, Sulawesi Utara turut dirasakan hingga ke Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Abu Vulkanik sendiri memiliki kandungan berbahaya bagi kesehatan. Bila menghirup abu vulkanik tersebut, bisa menyebabkan gangguan pernafasan mulai dari batuk, iritasi dan sakit tenggorokan.
Berangkat dari hal itu, Aliansi Jurnalis Pohuwato (AJP) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Pohuwato bersama Dinas Kesehatan Pohuwato bagikan 2.000 masker gratis kepada masyarakat di Kecamatan Marisa, Pohuwato, Rabu, 01 Mei 2024.
Pembagian masker yang di pusatkan di simpang empat Polsek Marisa, tak jauh dari pasar Tradisional Marisa itu, menyasar masyarakat pengendara yang hendak pergi dan pulang dari pasar Marisa dengan tidak mengenakan masker.
“Lewat pembagian masker ini kami juga mengedukasi masyarakat bahwa dampak vulkanik ini tidak bisa dianggap remeh. Kami mengajak mereka untuk menggunakan masker agar tidak terkena dampak dari abu vulkanik, seperti gangguan pernafasan,” ujar ketua AJP Guslan Latarawe.
Dalam pembagian masker itu, Guslan juga mengajak masyarakat yang ditemuinya untuk turut mendo’akan masyarakat di Sulawesi Utara agar terhindar dari bencana erupsi gunung Ruang Tagunlandang.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana dengan mereka yang di sana ( Sulawesi Utara). Kita saja di Pohuwato turut merasakan dampak abu vulkanik ini. Jadi saya mengajak kepada kita semua untuk mendo’akan saudara – saudara kita di Sulawesi Utara” ajak Guslan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato Fidi Mustafa menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Saat keluar rumah harus gunakan baju dan celana panjang. Tutup rapat jendela, pintu, atau ventilasi yang bisa membuat abu vulkanik bisa masuk rumah,” himbau Fidi
Saat ini Dinas Kesehatan Pohuwato sendiri telah mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas dan Rumah Sakit agar seluruh petugas survelains dan pengelola program infeksi saluran pernafasan puskesmas dan Rumah Sakit, rutin memberikan laporan.
“Iya kami meminta mereka untuk melaporkan secara harian, mulai besok terkait angka kejadian atau kunjungan penyakit pernafasan ILI dan Pneumonia serta ISPA melalui Pj. Surveilans,” imbuhnya