GORONTALO,HARIANPOST.ID- Lewat gerakan koperasi penyintas HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo, tidak behenti berkarya di tengah perjuangannya untuk sembuh melawan sakitnya itu.
Mereka percaya bisa sembuh dari sakitnya tersebut. Meskipun kadang mendapatkan diskriminasi maupun stigma negatif dari lingkungan sekitar, namun tindakan yang mereka terima, tidak menjadi penghalang bagi penyintas HIV/AIDS ini untuk tetap berkarya dan berjuang agar bisa sembuh.
Para penyintas dengan latar belakang berbeda ini pun berencana membentuk koperasi, sebagai wadah untuk menuju kesejahteraan bersama. Dalam pembentukan koperasinya tersebut, mereka didampingi langsung oleh Tenaga Ahli Pendamping Koperasi Modern Kementerian Koperasi, Alan Pakaya.
Alan yang juga kader Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo ini merasa terpanggil untuk membantu para penyintas, tetap berkarya lewat gerakan koperasi.
“Saya merasa terpanggil, karena mereka juga butuh wadah bersama untuk membangun kesejahteraan mereka. Maka saya hadir di pertemuan mereka sekaligus mensosialisasikan pentingnya perkoperasian untuk kemandirian,”ujar Alan Pakaya, Ahad, 8 Desember 2024.
Dalam pertemuannya bersama penyintas, Kamis, 5 Desember 2024 kemarin, Alan mendengarkan langsung alasan para penyintas yang tertarik membentuk koperasi. Kepada Alan, mereka menyampaikan keresahannya yang sulit mendapatkan pinjaman modal usaha. Dengan koperasi, mereka yakin permasalahan yang mereka hadapi tersebut bisa teratasi.
Langkah ini pun mendapatkan apresiasi dari Alan Pakaya. Dia pun berjanji akan terus memberikan suport kepada penyintas dalam membentuk koperasi.
“Kita tahu bersama, mereka ini sering mendapat diskriminasi dari lingkungan sekitar. Makannya dengan koperasi mereka bisa bersama membangun kemandirian dan kesejahteraan bersama lewat gerakan koperasi,” ujar Alan
Upaya ang dilakukan para penyintas ini kata Alan, harus mendapatkan dukungan dari pihak- pihak terkait. Sebagai orang yang bergelut dalam dunia koperasi dan UMKM kata Alan, dirinya sangat mendukung langkah baik yang dilakukan para penyintas HIV/AIDS Provinsi Gorontalo.
“Menurut saya, siapa saja bisa beroperasi. Siapa saja bisa menjadi pelaku UMKM juga, meskipun dengan keterbatasan. Sehingganya ke depan, bukan hanya penyintas, mereka yang berkebutuhan khusus juga bisa membentuk koperasi mereka. Sehingga koperasi bisa membantu keinginan dan kebutuhan mereka ke depan,”terang Alan Pakaya
Dirinya berharap lewat gerakan koperasi ini, bisa memberikan solusi atas masalah hidup yang dihadapi penyintas HIV/AIDS. Alan juga berpesan kepada masyarakat Provinsi Gorontalo untuk tidak mendiskriminasi atau menjauhi para penyintas.
“Saya berharap masyarakat Gorontalo bisa menerima mereka, kita dukung dan kita bantu mereka untuk sembuh. Jauhi penyakitnya bukan orangnya,”harapnya