PEMERINTAHAN Saipul Mbuinga – Suharsi Igirisa (SMS) sudah berjalan 3 Tahun memimpin Kabupaten Pohuwato. Selama Pemerintahan berjalan, mantan Bupati Pohuwato dua periode Syarif Mbuinga, hampir tidak pernah terdengar memberikan kritikan terhadap Bupati Saipul yang juga kakak kandungnya itu.
Namun belum belama ini, Syarif tampak meluapkan segala keresahan yang selama ini ia pendam terkait pemerintahan Saipul Mbuinga dan Suharsi Igirisa. Syarif terang – terangan menyebut bahwa di Pohuwato, matahari bukan cuma satu. Melainkan, ada dua matahari.
Diksi ‘satu matahari’ bermakna bahwa dalam sebuah pemerintahan, hanya ada satu kepala daerah atau pemimpin yang bisa memberikan instruksi dan menjadi penentu kebijakan. Tapi di Pohuwato, Syarif meragukan itu. Keresahan Syarif itu ia sampaikan dalam tatap muka bersama masyarakat Pohuwato, 7 Februari 2024 di Gedung Ichsan Pohuwato.
“Matahari di Pohuwato bukan cuma satu, tapi ada dua,” tegas Syarif Mbuinga
Dari sudut istilah linguistik, ‘Satu Matahari’ memiliki makna yang tak jauh beda dengan diksi ‘ Pemimpin Pelengkap’. Di mana pemimpin pelengkap yang dibutuhkan dari dirinya hanya tanda tangan dan menandatangani kegiatan yang sifatnya seremonial.
Secara struktural, pemimpin pelengkap memang menempati struktur paling tertinggi atau pemimpin utama. Tapi sayangnya ia tidak mampu menjalankan pemerintahan secara utuh. Sebaliknya, ada peran lain dari ‘pemimpin bayangan’ yang berperan memainkan ritme pemerintahan. Sehingga segala keputusan penentu ada di tangannya, bukan di tangan pemimpin utama.
Lalu bagaimana dengan Pemerintahan SMS ? Syarif tidak menyebut Saipul sebagai pemimpin pelengkap atau meyebut pihak lain sebagai pemimpin bayangan. Tapi Syarif sendiri merasakan bagaimana kepemimpinan Bupati Saipul.
Pernyataan yang disampaikan Syarif di ruang terbuka itu memang mengejutkan. Pernyataan itu lantas menimbulkan pertanyaan. Selain Saipul, siapa Matahari kedua yang dimaksud Syarif ?