JAKARTA,HARIANPOST.ID – Penunjukan Diaz F. Hendropriyono sebagai Komisaris Utama Telkomsel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2025 mendapat perhatian positif dari kalangan akademisi. Salah satunya adalah Dr. Ahmad Ryza Mediansyah, pengamat sekaligus doktor dalam bidang Digitalisasi Kebijakan, yang menilai kehadiran Diaz sebagai langkah penting dalam memperkuat sinergi antara kebijakan nasional dan arah transformasi digital korporasi.
“Dalam era saat ini, keberhasilan transformasi digital tidak cukup hanya berbasis teknologi. Diperlukan kemampuan menerjemahkan kebijakan publik menjadi strategi digital yang konkret dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Diaz Hendropriyono punya posisi yang sangat strategis,” ujar Dr. Ryza, Kamis, 29 Mei 2025
Menurut Dr. Ryza, digitalisasi kebijakan adalah proses mengintegrasikan kebijakan pemerintah dengan solusi digital berbasis data dan inovasi. Sebagai sosok yang lama berada di lingkungan pemerintahan sekaligus menjabat komisaris Telkomsel sejak 2015, Diaz dianggap memiliki pemahaman yang mendalam terhadap arah kebijakan digital nasional serta dinamika internal korporasi.
“Beliau memiliki pengalaman lintas sektor yang menjadi modal penting untuk menjembatani antara agenda negara dan realitas operasional di industri. Ini krusial untuk Telkomsel yang selama ini menjadi tulang punggung digitalisasi di Indonesia,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Dr. Ryza juga menilai bahwa penyegaran struktur komisaris termasuk masuknya nama-nama seperti Ahmad Riza Patria dan Irfan Wahid dapat membuka peluang baru bagi Telkomsel untuk mempercepat inovasi dan membangun tata kelola digital yang lebih adaptif.
“Dengan figur strategis seperti Diaz di pucuk kepemimpinan, dan dukungan tim manajemen teknis yang kuat, Telkomsel memiliki potensi besar menjadi pelopor dalam mengarusutamakan digitalisasi kebijakan di sektor telekomunikasi dan beyond,” tutupnya.