HARIANPOST (Panua)- DPRD Kabupaten Pohuwato sepakat tahun ini ditiadakan pasar senggol dan tumbilotohe serta lebaran ketupat. Hal ini sesuai rapat forkopimda yang digelar kamis kemarin.
Karena pemerintah khawatir kegiatan tersebut bisa menambah kasus covid-19 akibat tidak dapat dibatasinya kerumunan. Ketua Komisi II DPRD Pohuwato Rizal Thaib Pasuma mengungkapkan pihaknya siap mendukung apapun keputusan yang ditetapkan pemerintah.
“Sebenarnya hanya larangan festival tumbilotohe yang dilarang karena mengundang kerumunan, tetapi untuk malam pasang lampu (tumbilotohe) tetap ada karena sudah menjadi tradisi adat Gorontalo akan tetapi dilaksanakan dirumah masing-masing saja,”ujar Rizal saat ikut mendampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau posko perbatasan yang ada di desa Molosipat Kecamatan Popayato Barat, Sabtu (24/4).
Dari hasil peninjauan tersebut, pemerintah secara resmi akan menutup total perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut tepat pada hari Raya Idul Fitri 1442 H nanti.
Politisi Golkar tersebut juga mengapresiasi kegiatan Gubernur Gorontalo terhadap masyarakat Popayato Barat saat memberikan bantuan ratusan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19 yang dirangkaikan dengan bakti sosial NKRI Peduli. Dirinya berharap kerjasama masyarakat untuk tidak mudik serta tidak merayakan apapun yang mengundang orang banyak guna memutus mata rantai pandemi global ini.
“Kami berharap pemda juga bisa konsisten dan tegas untuk tidak mengijinkan Aparatur Sipil Negara berpergian saat lebaran nanti, agar masyarakat bisa melihat dan mencontohi anjuran larangan mudik ini,”tegas Aleg dapil Popayato group itu. (D.01)