POHUWATO – Harianpost.id- Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan DPRD Pohuwato, kamis, 9 Juni 2022, dan menghadirkan Merdeka Group, DPRD Pohuwato mempertanyakan langkah – langkah ke depan terkait aktivitas yang akan dilakukan oleh perusahaan pertambangan di Kabupaten Pohuwato tersebut.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi dan dihadiri anggota DPRD Pohuwato, Presiden Direktur PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) Boyke Poerbaya Abidin menerangkan bahwa pihaknya menargetkan di tahun 2025 nanti, emas pertama akan diproduksi.
Seperti diketahui PETS merupakan salah satu anak perusahaan Merdeka Group yang mengelola Pani Gold Project (PGP) bersama PT GSM dan PT PBT
Seiring dengan target itu, Merdeka Group membutuhkan waktu dua tahun untuk menyiapkan infrastruktur jalan yang akan dilintasi, dan menyiapkan infrastruktur pertambangan.
“Bila infrastruktur ini selesai, maka emas perdana yang akan dikeluarkan dari gunung Pani, Pohuwato, yang ditargetkan pada tahun 2025 itu bisa terwujud,” terang Boyke Poerbaya Abidin
Pada rapat ini, Boyke Poerbaya Abidin mengungkapkan bahwa di area Kontrak Karya (KK) PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), terdapat aktivitas pertambangan oleh masyarakat Pohuwato.
Aktivitas pertambangan di area kontrak karya ini kata dia, beragam. Bahkan pihaknya telah memiliki data terkait jumlah aktivitas pertambangan di area kontrak karya, oleh masyarakat penambang lokal itu.
“Ada yang menggunakan alat berat, kemudian ada 180 lubang, 62 unit tromol, paritan dan pasolo,” ungkap Boyke Poerbaya Abidin
Merdeka Group nantinya akan merelokasi penambang lokal Pohuwato yang melaksanakan aktivitas di area kontrak karya. Namun relokasi ini akan dilakukan dengan langkah yang humanis.
“Pani Gold Project (PGP) akan mengutamakan pendekatan humanis dalam memindahkan para penambang tradisional yang beroperasi dari area Kontrak Karya,”katanya
“Kita sedang menyusun langkah apa saja yang akan ditempuh sebagai pilihan terbaik bagi para penambang tradisional tersebut. Kebijakan yang humanis ini dipilih karena perusahaan ingin hadir sebagai tetangga yang baik bagi masyarakat sekitar,” terang Boyke Poerbaya Abidin
Terkait relokasi penambang lokal, Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi menyampaikan akan mengawasi proses relokasi penambang lokal oleh perusahan pertambangan Merdeka Group.
“Ini akan kita awasi. Kalaupun ada relokasi, pihak perusahan juga harus memberikan kompensasi kepada penambang lokal yang berada di wilayah pertambangan itu sendiri,” ungkap Nasir.
Di tempat sama, Sekretaris daerah (Sekda) Pohuwato Iskandar Datau memberikan dukungan terhadap investasi di Pohuwato, termasuk investasi yang dilakukan oleh Merdeka Group.
Dia berharap dengan hadirnya investor ke daerah, dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya kepada masyarakat Pohuwato.
“Pemerintah daerah mendukung investasi ini. Kita berharap investasi ini akan bermanfaat ke masyarakat,” harapnya. (Jid)