DPRD Pohuwato Dibuat Geram, Pangkalan Nakal Jual Gas Melon 3 Kg Rp60.000

POHUWATO,HARIANPOST.ID- DPRD Pohuwato dibuat geram dengan ulah pangkalan dan pengecer gas LPG 3 Kg yang nakal. Bagaimana tidak, gas melon yang harusnya dapat dinikmati oleh masyarakat miskin dengan harga subsidi oleh Pemerintah tersebut malah dijual mahal dari harga yang seharusnya.

Bukan Rp20.000, di pangkalan dan pengecer nakal, gas 3 Kg tersebut dijual dengan harga mencapai Rp60.000. Itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Pohuwato bersama PMII Pohuwato, Kepala Dinas Perindagkop Ibrahim Kiraman, dan tiga agen gas LPG, Senin, 22 September 2025, di DPRD Pohuwato.

RDP ini dipimpin Ketua Komisi II Nirwan Due dan dihadiri Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento, Wakil Ketua DPRD Hamdi Alamri dan Delpan Yanjo, serta dihadiri Anggota Komisi II DPRD Pohuwato, Suprapto Monoarfa dan Otan Mamu.

“Dalam temuan kami di lapangan, dan kami sendiri yang mengalaminya, masih banyak pangkalan nakal dan pengecer yang menjual gas LPG 3 Kg dari harga yang seharusnya. Masa gas LPG 3 Kg dijual Rp.60.000,” ungkap aktivis PMII Pohuwato Frangki Abdjul

PMII menyayangkan gas LPG 3 Kg yang telah disubsidi Pemerintah itu malah disalahgunakan oleh pangkalan dan pengecer yang ingin mendapatkan keuntungan lebih. Karena itu, PMII meminta DPRD Pohuwato dan Pemerintah Daerah, melalui Dinas terkait, untuk memberikan sanksi tegas kepada pangkalan dan pengecer gas yang nakal tersebut.

“Harus ada langkah konkret yang dilakukan DPRD dan Pemerintah Daerah terhadap praktik ini. Termasuk, Pemerintah Daerah menindak tegas ASN yang masih menggunakan gas LPG 3 Kg, karena itu secara regulasi dilarang,”tegasnya

Di tempat sama, Kepala Dinas Perindagkop Ibrahim Kiraman mengatakan bahwa saat ini, di Pohuwato, tidak ada kelangkaan gas LPG 3 Kg. Memang diakuinya kebutuhan masyarakat akan gas LPG 3 Kg saat ini meningkat di tengah perayaan tradisi Maulid Nabi di Gorontalo.

Namun meskipun begitu, kata Ibrahim Kiraman permintaan itu tidak menyebabkan kelangkaan gas LPG di Pohuwato.

“Kami sampaikan bahwa ada 3 agen di Pohuwato yang menyuplai gas kepada masyarakat. Saat ini tidak ada kelangkaan, hanya saja di perayaan Maulid Nabi ini permintaan gas melonjak,”kata Ibrahim Kiraman

Terkait gas LPG 3 Kg yang dijual dengan harga mahal kata Ibrahim Kiraman, dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada pangkalan nakal, jika pangkalan tersebut terbukti menjual gas dari harga yang seharusnya.

Setelah mendengarkan penyampaian dari berbagai pihak, Ketua Komisi II DPRD Pohuwato Nirwan Due menyampaikan rekomendasi DPRD atas permasalahan gas LPG yang dikeluhkan. Sedikitnya ada tiga rekomendasi yang disampaikan DPRD kepada Dinas Perindagkop.

“Pertama Dinas tekhnis harus membuat surat edaran kepada pangkalan terkait mekanisme dan penjualan gas LPG 3 Kg. Dalam surat Edaran tersebut, juga memuat terkait penyediaan timbangan untuk memastikan gas LPG yang diterima masyarakat sudah sesuai seperti seharusnya,”pinta Nirwan Due

Selanjutnya, DPRD meminta Dinas Perindagkop melakukan pengetatan dan pengawasan penjualan gas di pangkalan, dan ketiga DPRD mendorong Pemerintah daerah membuat Satgas untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.