Dijagokan Maju Bupati, Nasir Giasi Politisi yang Besar Tanpa Privilege Politik

POHUWATO, HARIANPOST.ID– Di tengah tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang bergulir saat ini, nama Nasir Giasi terus digaungkan sebagai calon kuat Bupati Pohuwato. Nasir diminta maju pada Pilkada 2024 yang akan dilangsungkan November mendatang.

Sebagai Ketua DPD II Golkar Pohuwato, pikiran Nasir memang masih tertuju pada perhelatan pemilu yang sudah di depan mata. Ia juga tercatat sebagai salah satu peserta yang bertarung di daerah pemilihan Marisa dan Buntulia.

Kendati demikian, Nasir Giasi terus mendapatkan dorongan untuk melangkah ke Pilkada. Sedari jauh hari setelah dirinya diberikan tongkat estafet kepemimpinan Golkar Pohuwato, Nasir diyakini mampu melanjutkan kepemimpinan Syarif Mbuinga untuk memimpin Golkar. Bukan hanya itu, Nasir juga diyakini bakal jadi penerus Syarif sebagai Bupati Pohuwato.

Nasir punya modal yang kuat untuk melangkah ke Pilkada. Ia memiliki mesin partai yang siap bergerak untuk mengantarnya ke kursi bupati Pohuwato. Sikap kepemimpinan dan pengalaman politiknya pun sudah tidak bisa diragukan lagi. Boleh dibilang ia adalah politisi yang patut dicontoh generasi muda, jika ingin terjun ke dunia politik.

Kenapa ? Karena Nasir tidak membangun karier politiknya dengan instan. Dia adalah politisi yang meniti karier tidak dengan mengandalkan privilege Politik. Tapi siapa sangka, tanpa privilege pun, Nasir bisa besar dan duduk sebagai Ketua DPRD Pohuwato. Padahal, banyak politisi di pusat bahkan sampai ke daerah,dengan mudah membangun karier politiknya lantaran memiliki hak istimewa.

Politik privilege seolah jadi batu loncatan untuk memulai karier politik. Tapi tidak dengan Nasir. Dia tidak memulai karier politiknya dengan instan. Apalagi berpolitik hanya bermodalkan ketenaran orang tua.

Orang tua Nasir bukanlah orang dengan background politik. Mendiang Ayahnya  seorang petani yang sesekali nyambi menjadi penambang batu di desa Tahele, Kecamatan Popayato Timur. Sedangkan mendiang ibunya adalah seorang pedagang kios. 

Nasir besar tidak karena privilege, tapi lewat proses yang panjang. Sikap dan jiwa kepemimpinan Nasir telah diasah sejak dirinya di bangku kuliah. Ia menjadi aktivis Mahasiswa dan Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo.

Ia juga turut berperan aktif pada proses pemekaran kabupaten Pohuwato. Karena itulah, Nasir dianggap pantas menjadi Bupati Pohuwato kelak. Bukan hanya sekadar dorongan politik, namun dorongan Nasir ke Bupati Pohuwato juga menjadi panggilan sejarah atas perjuangan pemekaran Pohuwato.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *