POHUWATO, HARIANPOST.ID- PLH ketua DPRD Pohuwato Beni Nento menerima Aliansi Anak Cucu Penambang (ANCAM) yang menggelar demonstrasi menuntut Pemerintah Daerah dan DPRD Pohuwato segera mencarikan solusi atas permasalahan tambang di wilayah Buntulia, Pohuwato. Senin, 24 Juni 2024.
Dalam aksinya, ANCAM meminta DPRD Pohuwato mendorong pihak terkait untuk mempercepat penerbitan Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Lantaran, mereka mengaku jenuh dengan penertiban yang kerap dilakukan oleh pihak kepolisian.
Dengan keluarnya IPR tersebut, mereka meyakini aktivitas pertambangan di Pohuwato akan semakin mudah dan tidak lagi mendapat sorotan dari penegak hukum. Apalagi menurut mereka, aktivitas pertambangan di Buntulia itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi tumpuan hidup masyarakat di wilayah itu.
“Pertambangan jadi tumpuan hidup kami. Dari sana kami dibesarkan dan disekolahkan,” tegas Rusli, Koordinator lapangan dalam aksi tersebut.
Menyikapi permintaan itu, Beni Nento menyampaikan bahwa Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) pertambangan Pohuwato telah keluar. Tinggal menunggu Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Beberapa waktu lalu kata Beni, pihaknya mendampingi Kementerian ESDM melakukan peninjauan terhadap sejumlah lokasi WPR.
“Untuk WPR itu kita sudah ada. Yang belum ada itu IPR. Kementerian ESDM itu sudah datang meninjau lokasi WPR, dan kita akan mendorong agar IPR ini cepat dikeluarkan,” ungkap Beni Nento