Di Pohuwato Gas LPG 3 Kg Dijual Mahal, Kadis Perindagkop : Beli Gas LPG 3 Kg Ada Mekanismenya

POHUWATO,HARIANPOST.ID- Harga gas LPG 3 Kg di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo bikin geleng – geleng kepala. Gas melon yang disubsidi Pemerintah dan harusnya dapat dibeli dengan harga sesuai HET itu malah dijual jauh lebih mahal dari seharusnya.

Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin, 23 September 2025, kemarin, yang dilaksanakan Komisi II DPRD Pohuwato bersama PMII Pohuwato, Kadis Perindagkop Ibrahim Kiraman dan tiga agen penyuplai gas LPG ke Pohuwato.

Temuan PMII Pohuwato

Dalam RDP itu aktivis PMII menyampaikan permasalahan kelangkaan gas LPG 3 Kg dan gas LPG yang dijual dengan harga di atas HET. Berdasarkan temuan PMII, gas LPG 3 Kg yang dijual oleh pengecer bisa tembus Rp60.000/tabung. Padahal berdasarkan harga HET gas melon tersebut harusnya dijual dengan harga Rp20.000/tabung.

“Masa gas Lpg 3 Kg dijual dengan harga Rp60.000,”kata Aktivis PMII Frangki Abdjul

Harga gas melon yang mahal dan kebutuhan mendesak membuat masyarakat tidak punya milihan lain. Sehingga kata Frangki, mau tidak mau masyarakat tetap membeli gas tersebut meskipun harganya tidak sesuai HET.

“Mau tidak mau mereka akan membelinya, karena ini adalah kebutuhan. Supaya kompor tetap menyala, masyarakat pasti akan membeli gas LPG dengan harga jauh lebih mahal itu, saya sendiri yang mengalaminya,” ungkap Frangki

Tanggapan Dinas Perindagkop

Dalam memenuhi kebutuhan gas LPG 3 Kg untuk masyarakat di Pohuwato kata Kepala Dinas Perindagkop Ibrahim Kiraman, ada tiga agen yang menyuplai gas, agen PT Mitra Gas, PT Maleo Gas dan Rismita Jaya Gas.

Terkait pembelian gas LPG 3 Kg kata Ibrahim Kiraman, membeli gas LPG 3 Kg tidak sama dengan membeli rokok. Maksudnya terang Ibrahim, orang yang mau beli rokok bisa langsung datang ke warung membeli dan mendapatkan rokok. Sementara masyarakat yang mau beli gas ada mekanismenya tersendiri.

Untuk mendapat gas melon dengan harga subsidi, masyarakat hasus menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke pangkalan yang ada. Sehari sebelum penyaluran gas LPG, masyarakat pembeli harus memasukan tabungnya ke pangkalan. Selanjutnya pangkalan akan menginput data penerima, sehingga masyarakat yang akan mendapatkan gas LPG 3 Kg adalah mereka yang sebelumnya namanya telah diinput.

“Membeli gas 3 Kg tidak sama dengan membeli rokok. Membeli gas harus menyertakan KTP yang sehari sebelumnya harus diinput ke pangkalan,” kata Ibrahim Kiraman.

Sedangkan terkait kelangkaan gas menurut dia di Pohuwato tidak benar ada kelangkaan gas LPG. Hanya memang kebutuhan masyarakat akan gas LPG 3 Kg meningkat seiring dengan tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Seperti diketahui, Gorontalo memiliki tradisi walima dalam memperingati Maulid Nabi SAW. Dimana dalam tradisi tersebut, masyarakat muslim akan membuat Tolangga dengan hiasan berbagai makanan dan kue khas Gorontalo yang dimasak sehari sebelum perayaan walima.

“Gas LPG 3 Kg di Pohuwato tidak ada kelangkaan. Hanya saja di perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini permintaan gas melonjak seiring dengan kebutuhan perayaan Maulid,” terangnya