DEPROV – Harainpost.id- Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, A.w Talib menilai pembebasan lahan proyek pembangunan bendungan Bulango Ulu di kabupaten Bone Bolango lambat.
Hal itu disampaikan A.w Thalib usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Badan Pertanahan Nasional Gorontalo bersama stakeholder dan masyarakat Bone Bolango.
“Proyek ini seharusnya sudah 50% akan tetapi masih lambat sehingga dilakukan evaluasi hari ini dengan harapan bahwa dilakukan percepatan penyelesaian” Ucap A.w Thalib di ruang rapat, Rabu, (11/5).
A.w Thalib juga membeberkan bahwa penlok kita dibatasi oleh waktu hanya kurang lebih setahun ada perpanjangan penlok, kalau tidak ini bisa menjadi proyek yang gagal daerah provinsi.
“Jadi kita sudah sampaikan apa yang menjadi harapan kita dan juga solusi-solusi dan langkah-langkah apa yang bisa diambil, dan kita juga melihat semangat dari pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Masyarakat juga butuh kepastian kapan waktu penyelesaian dan juga pemberian ganti rugi kepada masyarakat juga harus wajar dan layak sehingga tidak ada yang merasa dirugikan” terang nya
Sementara itu dari pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN), Mega Putri Sari selaku kepala BPN mengatakan masalah teknis dan nonteknis semua dibahas dan akan ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan.
“Insyaallah minggu depan akan dihadirkan juga stakeholder terkait untuk percepatan permasalahan yang ada sehingga menimbulkan 1 solusi. Yang pasti titik-titik permasalahan dan poin-poin yang harus diselesaikan itu sudah diidentifikasi.” Ujar Putri Sari
Penlok sudah 2 tahun berjalan dan akan berakhir 12 mei 2022 tentunya sudah ada perpanjangan penlok setahun untuk percepatannya.
” Secepatnya harus diselesaikan butuh atensi juga dari semua pihak serta petunjuk dan juga saran maupun bantuan tenaga dan moral maka berikanlah kami petunjuk dengan permasalahan yang ada,” harap Putri Sari.(Tr-01)