Baru Diperbaiki,  Jaringan Irigasi Buntulia – Duhiada’a Kini Memprihatinkan

POHUWATO, HARIANPOST.ID- Diperbaiki tahun 2023 dengan anggaran Rp 13 Milyar, jaringan irigasi Buntulia – Duhiada’a yang menjadi sumber pengairan lahan sawah, kini kondisinya memprihatinkan.

Sedimen pasir yang menumpuk di badan jaringan irigasi tersebut, membuat suplai air yang masuk ke persawahan petani menjadi sedikit. Hal itu lantas menuai sorotan dari petani, lantaran kondisi itu diduga menjadi penyebab tidak maksimalnya hasil produksi padi petani dalam beberapa musim panen belakangan.

Ditambah lagi, sedimen pasir yang dibawah air kini telah masuk ke lahan sawah. Sehingga pertumbuhan padi sawah milik petani di wilayah ini menjadi terganggu.

Padahal Pemerintah saat ini terus menggenjot produksi pertanian guna terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. Untuk mencapai target swasempada pangan tersebut, Pemerintah memberikan target tanam padi kepada Pohuwato sebesar sebanyak 11.116 Hektare (Ha).

Namun sampai saat ini target tanam padi sawah itu belum tercapai. Saat ini, target tanam padi sawah Pohuwato masih di kisaran 7.000an Ha. Itu disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Pohuwato, Rina Ismail dan Pengelola Data Tanaman Pangan, Agus Nento saat ditemui Harianpost.id, Kamis, 11 September 2025.

Menurut Dinas Pertanian Pohuwato, ada beberapa kendala produksi yang dihadapi petani sawah di Buntulia dan Duhiada’a. Selain karena faktor cuaca, sedimentasi yang terbawa air ke lahan sawah juga menjadi masalah yang dihadapi petani.

Terkait sedimentasi ini kata Agus Nento, memang menjadi tugas Dinas Pertanian untuk mengatasinya.

“Biasanya kan pengerukan itu dilakukan setiap habis panen, namun kondisi saat ini, padi belum masuk masa panen, sedimennya suda menumpuk. Pun kalau kita yang melakukan pengerukan, kita dinas juga terkendala anggaran yang terbatas,”terangnya

News Feed