HARIANPOST- Dugaan penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, yang diduga dilakukan Darwis Moridu, kini berbuntut panjang. Akibat persoalan tersebut, Bupati Boalemo itu harus berhadapan dengan proses hukum.
Prihatin atas proses hukum yang dihadapi kepala daerahnya, masyarakat Boalemo yang tergabung dalam gerakan masyarakat Boalemo bersatu (GMBB) pun memberikan dukungan kepada Panglima petani dan Nelayan itu untuk menyelesaikan proses hukum yang dituduhkan kepadanya.
Tidak hanya dari GMBB, dukungan terhadap Darwis Moridu juga datang dari keluarga korban yang meninggal dunia yang di duga dilakukan oleh Darwis Moridu. Bahkan keluarga korban ini, kemarin (04/09/ dihadapan awak media mengungkapkan bahwa pihaknya tidak lagi keberatan dengan persoalan yang dialami oleh salah satu anggota keluarganya itu.
Pernyataan keluarga korban itu sekaligus membantah kabar yang beredar bahwa mereka kembali keberetan terhadap penganiayaan yang mengakibatkan salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Sebelumnya sempat dikabarkan melalui video yang beredar bahwa keluarga korban membuat pernyataan keberatan yang dialami keluarganya itu.
“Kami tidak tahu persis soal video itu. Dan sekarang kami tidak ada lagi keinginan untuk marah atau keberatan kepada Pak Haji Darwis,” Ungkap Arif Idrus kepada awak Media dengan menggunakan bahasa Gorontalo.
Terkait video seruan keberatan itu terang Arif Idrus, awalnya pihak keluarga dijemput oleh seseorang. Saat itu kata Arif, orang yang menjemput tersebut tidak memberikan informasi terkait penjemputan mereka.
” Tidak ada mereka menyampaikan alasan, dan langsung membawa kami kerumahnya,” Timpa Hamuri Sako, yang juga keluarga Korban.
Dirumah orang yang menjemputnya itu ungkap Hamuri, keluarga Korban ditahan selama 4 hari dan tidak menyampailan persoalan apapun terhadap penjemputan kepada keluarga.
Sementara terkait surat pernyataan keberetan yang telah ditanda tangani oleh keluarga dan ditujukan ke Kejaksaan tinggi ungkap Hamuri, pihaknya tidak mengetahui isi surat tersebut.
” Kami tidak tahu apa isinya hanya surat itu dibawakan ke saya oleh anak saya yang tertua, dan kami sedang diancam oleh anak tertua Kami untuk bersama dengan mereka Pak Raswin. Kami tidak mau, biar bagaimanapun Pak Darwis kami tetap bersama pak Darwis,” Ungkap Hamuri membeberkan skenario atas video pernyataan keberetan.
Seiring dengan skenario yang telah di beberkan oleh keluarga Korban, Koordinator GMBB Noldy Biya menegaskan akan melaporkan hal ini kepada pihak polres Boalemo.
” Telah beredar bahwa kabar keluarga korban keberatan lagi. Tapi buktinya hari ini mereka bersama kami. Pernyataan itu bukan keinginan keluarga, dan mereka dipaksa. Hari ini juga (04/09), mereka melaporkan ke Polres Boalemo terhadap pemaksaan kehendak itu,” Jelas Noldi Biya.(C.01)