GORONTALO, HARIANPOST-Jadi pembicara dalam pelatihan Kepemimpinan Administrator, Gelombang III, Ketua komisi I Aw Thalib menyampaikan bahwa selain memiliki kemampuan, setiap individu dalam memimpin khususnya mengemban jabatan administrator juga harus menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Hal ini disampaikan politisi PPP puncak Botu di hadapan pada Pelatihan pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Gelombang III Provinsi Gorontalo Senin (11/10/2023).
” Jadikan gaya memimpinya menginspirasi.Tidak membedakan suku ras dan agama dalam melayani rakyat ” Kata Aw Thalib.
Kepemimpinan kata Aw Thalib dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam organisasi, komunitas, politik, atau lingkungan lainnya. Dan penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan tunggal yang cocok untuk semua situasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pemimpin yang efektif dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), cenderung mengintegrasikan berbagai gaya kepemimpinan tergantung pada tuntutan situasional dan kebutuhan timnya. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kompleks yang muncul di era VUCA.
“Pada intinya kepemimpinan tidak bisa dengan satu gaya saja karena semuanya bersifat kompleks, tergantung situasi yang ada baik situasi organisasi, lingkungan dan sebagainya yang mempengaruhi” kata Aw Thalib lagi.
Demikian juga dengan konsep kinerja, di mana konsep kinerja itu adalah untuk mencapai tujuan organisasi yang diterapkan sebelumnya, untuk melihat bagaimana pencapaian kinerja suatu organisasi, tentunya diperlukan adanya indikator, sedangkan untuk mengukur kinerja organisasi dapat dilihat dari kesesuaian realisasi kinerja dengan standar yang telah ditetapkan.
“Standar kinerja organisasi memberikan informasi tentang target yang harus dicapai oleh suatu organisasi, untuk itu setiap SDM di organisasi harus mengetahui standar kinerja yang ditetapkan” ucapnya.
Sedangkan isu strategis merujuk pada masalah atau topik penting yang mempengaruhi keseluruhan arah dan keberhasilan suatu organisasi, perusahaan, atau entitas lainnya.
“Isu-isu strategis ini cenderung memiliki dampak jangka panjang, dan mungkin memerlukan keputusan dan tindakan strategis untuk menghadapinya, dengan ciri dan sifatnya meliputi beberapa hal seperti relevansi, tingkat kepentingannya, kompleksitas, prioritas dan kontinuitas” sebutnya.
Menurutnya, saat ini isu strategis provinsi Gorontalo antara lain pengembangan kompetensi ASN, kemiskinan dan stunting, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengelolaan sumberdaya (SDA, SDM, SDB), pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor pariwisata, pengembangan pertanian dan perkebunan, maupun penanganan konflik lahan. (Agus)