KOTA – Harianpost.id– Sampah memang menjadi permasalahan klasik kota besar di Indonesia, tak terkecuali Kota Gorontalo. Sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo banyak menyumbang sampah.
Namun di tengah kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kota Gorontalo mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi dalam melakukan aktivitas pengangkutan sampah.
Kepala seksi pengangkutan sampah, Rizal mengungkapkan salah satu permasalahan yang dihadapi DLH dalam melakukan aktivitas pengangkutan sampah yakni kurangnya armada pengangkut dan redistribusi sampah yang kadang tak dibayarkan oleh masyarakat.
“Retribusi sampah di Kota Gorontalo masih kecil, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayarnya,” ujarnya.Jum’at (11/3).
Namun meskipun masih ada masyarakat yang tidak membayar retribusi, DLH kata Rizal, tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mengangkut sampah tersebut.
Rizal pun menuturkan akan kondisi armada yang tersedia di DLH kota masih minim bila dibandingkan dengan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat baik toko, kompleks perumahan, kelurahan, dan rumah makan.
” Ada sekitar 53 armada yakni Dumtruck, Viar, dan mobil pick-up. Akan tetapi,4 armada sekarang lagi mengalami kerusakan, Sementara lagi masuk bengkel. Kami mengusulkan agar ditambah lagi armadanya. Sehingganya ini yang menjadi permasalahan terkait keterlambatan pengangkutan sampah,” katanya
Sementara dalam melakukan aktivitas pengangkutan sampah, DLH memberlakukan dua sift. Yakni sift pertama sampai pukul 12 :00 WITA (Siang) dan sift kedua sampai pukul 17 : 00 WITA (Sore).
Ia mengatakan persoalan sampah di Kota Gorontalo tidak hanya menjadi tugas DLH. Namun masyarakat juga harus terlibat menjaga lingkungan agar bersih dari sampah. Karena itu dirinya berharap kepada masyarakat untuk turut serta bersama pemerintah menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari sampah. (Tr-2)