Abai Terhadap Perbaikan Jembatan Rusak, Abdul Razak Soroti Sikap Pemkab Gorontalo

KABGOR, HARIANPOST.ID- Aktivis Gorontalo, Abdul Razak Konoli menyoroti sikap dari pemerintah daerah kabupaten Gorontalo, yang abai terhadap perbaikan jembatan rusak di desa Polohungo, kecamatan Tulangohula, kabupaten Gorontalo.

Sikap abai oleh pemerintah kabupaten Gorontalo terhadap perbaikan jembatan rusak di desa Polohungo, kecamatan Tulangohula, bukan sekadar persoalan infrastruktur, melainkan menurut Abdul Razak juga soal kemanusiaan dan keadilan sosial.

“Jembatan itu bukan cuma jalur lalu lintas, tapi nadi kehidupan warga. Ketika rusak, maka seluruh aktivitas masyarakat lumpuh. Tapi sayangnya, pemerintah seperti tidak punya hati,” tegas Abdul Razak, Selasa 17 Juni 2025.

Setiap musim hujan, warga Desa Polohungo menghadapi risiko tinggi. Air sungai yang meluap memutus akses desa, memaksa warga mengangkat sepeda motor secara gotong royong untuk menyeberang, bahkan saat malam hari. Kondisi ini kerap nyaris merenggut nyawa.

“Beberapa warga hampir hanyut terbawa arus. Tapi mau bagaimana lagi, kami tidak punya pilihan. Anak-anak harus sekolah, hasil panen harus dijual, orang sakit harus dibawa ke rumah sakit,” ungkap Abdul Razak Konoli.

“Apakah nyawa orang desa tidak sepenting proyek-proyek besar di kota? Apakah pemerintah hanya mau datang saat musim kampanye? Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh hati nurani mereka,” katanya.

Kondisi jembatan yang rusak juga berdampak pada akses pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Anak-anak kerap absen sekolah, petani rugi karena tidak bisa menjual hasil panen ke pasar, dan pasien kritis harus menunggu air sungai surut untuk bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan.

“Jangan tunggu ada korban jiwa baru semua bergerak. Jangan tunggu viral dulu baru sibuk cari solusi,” pungkasnya.