Komisi IV DEPROV Pastikan Kabar Limbah Medis Berserakan di TPA Talumelito Tidak Benar

GORONTALO – Harianpost.id Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo pastikan kabar terkait limbah medis yang berserakan di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) sampah Talumelito, Kabupaten Gorontalo, tidak benar.

Buktinya setelah melihat langsung guna menindaklanjuti kabar tersebut, Komisi IV tidak melihat ada limbah medis dibuang di TPA tersebut.

“Kami melakukan respon cepat terkait masalah yang ada, apalagi menyangkut kesehatan. Dan alhamdulillah hari ini kami bersama komisi IV tidak menemukan adanya limbah medis di TPA ini,” kata Adnan Entengo, Senin (9/5) usai meninjau TPA Talumelito.

Usai melihat kondisi di lapangan, Adnan berharap kalaupun benar kabar terkait limbah medis itu, maka limbah itu dapat terdeteksi dari mana sumbernya.

Sementara itu Hidayat Lanti selaku koordinator lapangan  TPA Talumelito Kabupaten Gorontalo mengatakan, setelah mendapatkan kabar terkait limbah medis di TPA Talumelito, pihaknya langsung mengecek lokasi melalui operator buldoser dan pemulung. Namun mereka kata dia, tidak menemukan limbah medis seperti apa yang dikabarkan.

“Jadi tidak benar limbah B3 ada di sel 5 seperti apa yang telah diberitakan oleh salah satu media,” ujar Hidayat.

Lanjut Hidayat untuk pengawasan TPA  sendiri, pihaknya sudah melaksanakan pengawasan dengan baik sesuai prosedur.

“Kami dari pihak TPA sudah menyurati setiap rumah sakit maupun klinik yang ada di Gorontalo agar limbah B3 tidak dibuang di TPA Talumelito dan apabila kedapatan ada pihak terkait yang membuangnya, maka kami dari pihak TPA akan memutuskan kontrak dengan pihak rumah sakit tersebut. Mereka sudah tidak bisa buang lagi sampah mereka di TPA,” terangnya

Sebelumnya ada salah satu rumah sakit di kota Gorontalo kata Hidayat yang diketahui sempat membuang limbah medisnya.

“Kemudian saya koordinasikan dengan pimpinan kepala TPA pak Marten Yusuf, dan kata pak Marten Yusuf jangan pernah diterima sampahnya selama satu minggu, kami tidak menerima sampah mereka dan kejadian itu pada tahun 2021, tapi yang ditemukan satu buah jarum suntik dan pihak rumah sakit pun minta maaf,” jelasnya. (Tr-1/Fai).