POHUWATO,HARIANPOST.ID- Kecamatan Randangan dan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, adalah wilayah yang potensial untuk pengembangan usaha pertanian. Petani di wilayah ini pun didorong agar dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan baik.
Karenanya, lewat reses, Kamis, 13 Februari 2025, di Desa Manunggal Karya, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Muhammad Dzikyan, edukasi petani di wilayah itu untuk dapat memanfaatkan potensi pertanian dan perkebunan dengan tekhnik budidaya hortikultura.
Lewat pelatihan dengan menghadirkan Badan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Gorontalo, Gus Dzikyan, sapaan akrabnya, didampingi anggota DPRD Pohuwato Abdullah K. Diko, memberikan pemahaman kepada petani bagaimana cara berkebun dengan teknik budidaya modern tersebut.

Masyarakat yang hadir pun antusias mendengarkan pemaparan budidaya perkebunan hortikultura yang disampaikan BSIP. Namun demikian, para petani ini mengharapkan agar budidaya hortikultura lebih diperjelas dengan pembuatan kebun percontohan di Randangan.
“Kami meminta Pemerintah Daerah untuk membuat kebun percontohan. Supaya, apa yang disampaikan ini benar – benar bisa dipraktekan,tidak hanya sekadar omon – omon,” pinta petani dalam reses Gus Dzikyan
Praktek Uji Kualitas Tanah
Tidak hanya menerima materi terkait budidaya perkebunan hortikultura, petani yang hadir juga diberikan pemahaman ihwal pengujian kualitas tanah.
Masyarakat yang datang dengan membawa sample tanah kebunnya itu pun menguji kualitas tanah perkebunannya dengan dibimbing oleh pihak BSIP.
Dengan pengujian kualitas tanah tersebut, para petani nantinya akan mengetahui apa yang harus dilakukan agar tanaman pertaniannya bisa tumbuh subur.

Pada pengujian kualitas tanah ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus. Di mana, petani yang hadir berharap agar alat serupa bisa dihadirkan oleh Gus Dzikyan. Agar kelak, petani dapat secara mandiri melakukan uji kualitas tanah terhadap lahan perkebunannya.
Menyikapi aspirasi itu, Gus Dzikyan berjanji akan mengadakan alat penguji kualitas tanah dengan menggunakan uang peribadinya. Rencananya, alat uji kualitas tanah tersebut akan diadakan lepas Ramadhan tahun ini.
“Nanti saya akan adakan. Saya janji akan adakan dua buah alat, satu untuk petani di Randangan dan satunya buat petani di Taluditi. Insha Allah setelah lebaran,”ucap Gus Dzikyan
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair
Selain melakukan praktik uji kualitas tanah, para petani ini juga diedukasi bagaimana membuat sendiri pupuk organik cair dengan bahan – bahan yang mudah ditemui. Pembuatan pupuk ini diharapkan agar para petani nantinya bisa secara mandiri melakukan pemupukan terhadap tanaman dengan pupuk organik dan terbilang murah.
Dengan begitu, para petani akan semakin produktif dan hemat biaya untuk produksi perkebunannya. Karenanya, lewat pelatihan ini, Gus Dzikyan berharap agar ilmu yang didapat bisa diimplementasikan dengan baik oleh petani.
“Semoga ilmu yang diberikan oleh bapak – Ibu dari BSIP dapat diserap dan diimplementasikan dengan baik oleh Bapak – Ibu petani,”harapnya
Bila biasanya reses menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi Kepada Anggota DPRD untuk selanjutnya diperjuangkan lewat kerja – kerja politik, maka reses yang digelar Politisi PKB satu ini memang beda dari reses kebanyakan.
Alasannya ungkap Gus Dzikyan, karena pada reses sebelumnya dia telah mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Dan salah satu aspirasi yang dia terima adalah pelatihan untuk petani.
“Pelatihan hari ini sengaja dibuat di Manunggal Karya karena aspirasi dari petani Hortikultura. Ini bertujuan untuk mengatur keseragaman penanaman hortikultura dalam menjawab program Makan Bergizi Gratis yang nanti programnya akan jalan,”ujar Gus Dzikyan
Menurut Gus Dzikyan, program MBG yang dicanangkan Pemerintah pusat juga sangat menguntungkan bagi petani. Di mana, petani nantinya akan diberdayakan dengan menyiapkan bahan – bahan untuk diolah menjadi makanan yang akan dibagikan kepada peserta didik. Karenanya, petani di Randangan dan Taluditi disiapkan untuk menyukseskan program tersebut.
“Petani lokal itu akan terberdayakan. Jadi untuk pengelola program MBG tidak akan kekosongan bahan, karena petaninya sudah diatur pola tanamnya,”terangnya
Lebih dari itu, dengan pelatihan ini, dirinya juga berharap petani Randangan dan Taluditi akan semakin siap menghadapi tuntutan pasar. Untuk menjawab tantangan pasar tersebut, kesiapan tanam dan sumber daya petani menurut dia perlu untuk ditingkatkan.
“Petani kita ini ke depan akan menjawab tuntutan pasar yang semakin tinggi. Sehingga ini butuh pembekalan, baik kesiapan tanam maupun dengan sumber daya manusianya,”jelasnya