GORONTALO –Harianpost.id- Tinjau Kantor Satpol PP Provinsi Gorontalo, anggota DPRD Provinsi Gorontalo A.W Thalib menemukan bahwa jumlah pegawai honorer di Satpol PP jauh lebih banyak dibanding jumlah pegawai yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Dari komposisi personalia yang ada itu 80% tenaga honorer atau 143 orang honorer dibanding dengan ASN kurang lebih dari 20% atau hanya 34 orang saja,” ucap A.W Thalib, Selasa, 28 Juni 2022.
Hasil kunjungannya ini kata A.W Thalib akan menjadi pertimbangan bagi DPRD untuk menerima kebijakan pemerintah pusat terkait penghapusan tenaga honorer. DPRD sendiri telah menyurati pemerintah pusat agar mempertimbangan kebijakan tersebut. Namun kata A.W Thalib, pemerintah masih bersikukuh untuk menerapkan kebijakan tersebut.
Selain terkait persoalan honorer, kunjungan A.W Thalib ini juga untuk mengingatkan Satpol PP terkait tugas dan tanggung jawab. Terutama soal balap liar yang dilakukan di jalan GOR.
“Ada juga balapan liar, ini nantinya harus dikoordinasikan dengan kepolisian,” kata A.W Thalib mengingatkan.
Tidak hanya itu, lapak – lapak baru yang mulai bermunculan di sekitar jalan GOR kata A.W Thalib harus mejadi perhatain Satpol PP. Sebab jangan sampai kehadiran lapak ini justru akan mengganggu. Namun dalam melakukan tugasnya, Satpol PP diharapkan tidak melakukan tindakan yang menyimpang atau melampaui batas kewenangan. Tindakan yang dilakukan Satpol PP diingatkannya harus tetap humanis.
“Kalau memang ini dilakukan bertentangan dengan ketentuan-ketentuan peraturan daerah termasuk lapak-lapak muncul di beberapa ruas jalan tentunya juga perlu diperhatikan Jangan sampai bisa mengganggu lalu lintas dan kemudian tempat parkir yang menggunakan badan jalan juga harus diperhatikan,” ungkap A.W Thalib mengingatkan. (Tr-1)