BOALEMO – HARIANPOST.ID- Guna mendukung program prioritas nasional di bidang kesehatan, Puskesmas Mananggu Menggelar Sosialisasi Kesehatan Terpadu di seluruh Desa se-kecamatan Mananggu, kabupaten Boalemo.
Kepala Puskesmas Mananggu, Amelia Kadji, SKM, kepala media ini mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah, untuk mendukung sekaligus mensosialisasikan program hidup bersaih dan sehat di lingkup semua desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Mananggu.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan dan menjaga pola hidup sehat. Dengan sosialisas PHBS masyarakat diminta untuk berperan aktif guna mencegah penyebaran penyakit ditengah-tengah masyarakat,” kata Kapus Amelia Kadji, SKM. Kamis (1/12/22).
Tak hanya melakukan Sosialisasi PHBS, Menurut Kapus Amelia Kadji, SKM, Puskesmas Mananggu juga melakukan sosialisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di masing-masing Desa se-kecamatan Mananggu.
“Ada tiga program prioritas nasional di bidang kesehatan yakni menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neo Natal (bayi berumur 0-28 hari) dan Stunting,” tutur Amelia Kadji, SKM.
Salah satu langkah penting dalam mendukung hal tersebut,katanya, adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
“Kader dan petugas Puskesmas akan memantau kesehatan dan perkembangan ibu hamil tersebut. Petugas juga akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dalam menyiapkan kelahiran terlebih bagi ibu yang berasal dari keluarga kurang mampu,” kata Amelia Kadji, SKM.
“Saya berharap dengan upaya bersama, maka dapat menekan angka kematian ibu serta mencegah stunting yakni terganggunya perkembangan si anak baik perkembangan secara fisik maupun kecerdasannya,” harap Amelia Kadji, SKM.
Selain melakukan sosialisasi PHBS dan P4K, Puskesmas Mananggu juga melakukan Sosialisasi Gema Cermat merupakan salah satu upaya bersama untuk mewujudkan kepedulian, kesadaran, keterampilan dan pemahaman masyarakat menggunakan obat secara tepat dan benar.
“Salah satu permasalahan hingga kini, masih kurangnya pemahaman masyarakat serta kurangnya informasi yang memadai tentang penggunaan obat antibiotik,” ucap Amelia Kadji, SKM.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Puskesmas Mananggu juga dilakukan monitoring secara langsung agar dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, ibu hamil, dan ibu nifas di posyandu.
“Dengan demikian bisa mendeteksi secara dini bila ditemukan ada anak kurang gizi, ibu hamil dan ibu nifas yang kurang sehat. Selanjutnya para petugas bisa segera mengambil langkah penangannya, sekaligus memberikan pengetahuan tentang asupan gizi anak yang baik, kesehatan ibu hamil dan ibu nifas,” pungkasnya.(Adv/PKM Mananggu)